Dua orang pengunjung sedang menikmati shisha di Touareg shisha cafe di Paris (22/11/2007)./Reuters-Benoit Tessier
Fashion

DAMPAK SHISHA: Lebih Berbahaya dari Rokok. Ini Penjelasannya

News Editor
Senin, 21 Juli 2014 - 16:25
Bagikan

Bisnis.com, DENPASAR -- Shisha dinilai memiliki dampak yang bisa membahayakan kesehatan penghisapnya, bahkan melebihi rokok.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Bali menyatakan kecanduan "rokok Arab" atau Shisha yang diduga mengandung narkoba lebih berbahaya 400-450 kali lipat daripada rokok.

"Shisha tidak termasuk produk narkotika. Namun, memiliki bahaya tersendiri terhadap kesehatan seperti kanker paru, jantung, dan penyakit lainnya," kata Kepala Bidang Pencegahan BNN Provinsi Bali, Ni Ketut Adi Lisdiani, di Denpasar, Senin (21/7/2014).

Ia mengatakan shisha yang memiliki rasa mint dan beraneka buah-buahan itu dapat menyebabkan ketergantungan dan harganya jauh lebih mahal dari sebungkus rokok.

"Apalagi yang menikmatnya pelajar, otomatis mereka membutuhkan uang dari orang tuanya," ujarnya.

Menurut penelitian, menghisap shisha selama 30 menit sama artinya dengan menghirup 10 miligram karbonmonoksida lebih tinggi dibandingkan rokok.

"Selain itu menghisap Shisha selama 45 menit menghasilkan jumlah Tar 36 kali lebih banyak ketimbang merokok selama lima menit," ujarnya.

Ketut Adi mengatakan shisha termasuk produk yang mengandung zat adiktif karena berbahan dasar tembakau dan dalam peredarannya termasuk produk legal yang dipandang sama dengan rokok. Namun, shisha memiliki bahan yang berbahaya.

"Satu paket shisha bisa dinikmati oleh tiga hingga lima orang dengan harga Rp35.000," ujarnya.

Pihaknya mengkhawatirkan apabila shisha ditunggangi dengan zat narkotika yang berbahaya akan sangat berbahaya lagi.

"Sampai saat ini kami belum dapat mengambil tindakan bahwa shisha merupakan produk legal dan baru sehingga belum ada peraturan dalam mengkonsumsi shisha tersebut," ujarnya.

Ketut Adi menambahkan bahwa untuk pencegahannya diperlukan kesadaran masing-masing sehingga bahaya shisha maupun rokok tidak sampai membahayakan diri sendiri.

"Dengan tumbuhnya kesadaran pada diri tentunya jumlah perokok dan penghirup shisha dapat berkurang," ujarnya.

Ia mengimbau kepada semua orang tua agar memperhatikan kegiatan anaknya serta mengetahui dengan siapa sang anak pergi dan bergaul sehingga anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang dapat merugikan dirinya sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro