Fashion

Industri Fesyen Jabar Bergairah

Adi Ginanjar Maulana & Dimas Waradhitya
Senin, 15 September 2014 - 16:10
Bagikan

Bisnis.com, BANDUNG — Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Barat memperkirakan tahun ini nilai ekonomi industri fesyen kawasan itu hampir mencapai US$1 miliar dengan pertumbuhan sebesar 6%-7%.

Provinsi ini berkontribusi sebesar 55% dari total nilai ekonomi industi fesyen nasional, yang tahun lalu mencapai US$ 1,8 miliar. Hal tersebut tidak mengherankan mengingat sebanyak 60% industi tekstil dan produk tekstil (TPT) Indonesia berada di Jabar. 

Kepala Disperindag Jabar Ferry Sofwan Arief mengatakan tahun ini pihaknya akan memperkuat produk dan material, dengan target 2015 nanti nilai ekspor produk fesyen Jabar akan meningkat serta dapat menguasai pasar nasional.

“Untuk tahun ini produk fesyen lokal sebagian besar terserap oleh kalangan menengah karena kalangan atas lebih menyukai produk mahal dari luar, sementara kalangan bawah masih menjadi pasar empuk bagi produk Tiongkok,” ujar Ferry kepada Bisnis, Senin (15/9).

Untuk mendominasi pasar nasional, pemerintah terus mendorong penguatan industri fesyen Jabar melalui peningkatan kapasitas sumber daya manusia, serta pembangunan jaringan antar pelaku industri tanpa melupakan fasilitas promosi dan pemasaran. 

Besarnya potensi industri fesyen Jabar membuat Ferry terobsesi untuk menjadikan provinsi ini sebagai kiblat fesyen Indonesia, bahkan Asia. Terkait hal tersebut, sejak tahun lalu pihaknya mulai mengadakan Festival Jabar Ngagaya.

“Ini merupakan ajang untuk menstimulus pertumbuhan nilai produk-produk fesyen serta menelurkan desainer-desainer berbakat. Untuk tahun ini kami mengangkat tema Gandrung Kasarung karena kami ingin mendorong produk sarung majalaya untuk dikenal luas,” paparnya.

Tahun ini Festival Jabar Ngagaya akan dilaksanakan 19-20 September di pelataran Gedung Sate. Dalam festival ini akan berlangsung parade dan lomba rancang kostum karnaval, lomba men-draping bahan sarung, serta pameran industri kreatif Jabar.

Badan Pusat Statistik Jabar mencatat neraca perdagangan pada Juni 2014 mengalami surplus dari sisi nilai sebesar US$1,18 miliar.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Jabar Dody Gunawan Yusuf mengatakan nilai ekspor Jawa Barat pada Juni 2014 mencapai US$2,41 miliar atau naik 7,15% dibanding ekspor Mei 2014.

Peningkatan ekspor Juni 2014 disebabkan oleh meningkatnya ekspor nonmigas sebesar 5,71% dari  US$2,16 miliar  menjadi US$2,29 miliar dan ekspor migas juga mengalami peningkatan hingga 43,60% dari US$85,47 juta menjadi US$122,73 juta.

"Ekspor nonmigas terbesar dipegang pada pakaian jadi bukan rajutan sebesar 25,89%," katanya.

Ekspor terbesar untuk pakaian tersebut antara lain ke wilayah Tiongkok, Amerika, dan Thailand.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro