Standar low hazard. /Bisnis.com
Health

Tips Menjaga Kesehatan Kulit Bayi

Puput Ady Sukarno
Minggu, 4 Januari 2015 - 17:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kulit manusia, baik dewasa maupun bayi, merupakan lapisan luar tubuh yang memiliki peran sebagai pelindung organ dalam dari serangan patogen seperti bakteri, jamur, virus, dan mikrobiologi lain yang tak kasat mata.

Namun, lantaran struktur kulit bayi yang masih halus dan lembut menjadikannya lebih rentan terhadap ancaman berbagai macam gangguan tersebut.

Biasanya, bayi mudah terserangi alergi ringan yang timbul akibat makanan, lingkungan, bahkan zat tertentu yang menempel pada kulit mereka. Selain itu juga iritasi akibat tergesek oleh benda-benda yang memiliki permukaan kasar.

Kondisi bayi ataupun balita yang sehat serta terjaga kebersihan tubuhnya akan cenderung tahan terhindar dari berbagai penyakit. Anak yang jarang sakit, tumbuh kembangnya juga akan optimal.

Konsultan Tumbuh Kembang Anak Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Rini Sekartini mengemukakan bayi dan anak yang tidak terjaga kebersihannya rentan terjangkit penyakit seperti ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), diare atau sakit kulit.

”Untuk menjaga agar sang bayi tidak mudah jatuh sakit adalah dengan menjaga kebersihan diri bayi serta mencermati produk-produk yang digunakannya,” ujarnya baru-baru ini.

Menurutnya, menjaga kebersihan bayi dan balita itu dapat dimulai dengan memandikan mereka dengan menggunakan air bersih yang mengalir dan memakai sabun
berbahan tanpa deterjen dengan formula yang bersifat  mild.

Produk berbahan-bahan dasar kimia yang berlebih, seperti mengandung deterjen, alkohol, pengharum buatan atau pengawet kurang cocok bagi kulit bayi. Produk perawatan bayi yang mengandung bahan kimia, selain berbahaya juga dalam jangka panjang dapat berakibat negatif bagi kesehatan tubuh bayi.

Hal ini lantaran sistem tubuh yang belum matang dan belum bekerja sempurna membuat bayi tidak memiliki kemampuan sebaik tubuh orang dewasa dalam melawan efek bahan kimia.

Di samping itu, residu yang ditinggalkan oleh penggunaan detergen, alkohol dan bahan kimia lainnya dapat membuat kulit bayi menjadi kering dan kemerahan sehingga akan timbul iritasi dan alergi.Hal tersebut penting untuk menghindari bayi dan balita terhindar dari penyakit kulit, terutama untuk bayi dan balita yang kulitnya sensitif.

”Kalau mandi, biasanya dua kali sehari, pagi dan sore. Namun, sebelum tidur malam sebaiknya tubuh bayi di seka, apalagi saat anak berkeringat. Segera seka dengan air bersih atau tisu basah, keringkan dan ganti bajunya,” ujar Rini.

Selain mandi, biasakan selalu cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar dan kecil, bila sedang merawat bayi. Pihaknya juga memaparkan bahwa peralatan yang digunakan untuk bayi dan balita juga harus terjaga kebersihannya.

Menurutnya, tidak hanya peralatan untuk makan dan minum tetapi juga peralatan lain seperti baju dan celana. ”Membersihkan peralatan juga sebaiknya dengan air bersih, bila perlu peralatan makan dapat diseduh dengan air hangat atau panas sebelum digunakan.”

Penggunaan produk tanpa deterjen dan bahan food grade formula juga harus diperhatikan oleh orang tua. Produk itu menunjukkan bahwa semua kandungan yang terdapat di dalamnya setingkat dengan makanan, sehingga aman dan tidak berbahaya apabila zat atau ada cairan yang tertelan oleh manusia.

”Akan tetapi, para orang tua tetap harus mencermati produk-produk itu. Baca kandungan produk dengan benar, seperti tanggal kadaluarsa, warna dan baunya. Serta simpan di tempat bersih dan tertutup,” ujarnya.

Apabila anak atau anggota keluarga memiliki riwayat alergi, perhatikan pula apakah penggunaan produk perawatan bayi itu dapat menimbulkan alergi, terutama di kulit. ”Perhatikan reaksi kulit bayi setiap kali menggunakan produk itu. Bila terlihat gejala alergi, stop penggunaannya,” kata Rini.

BAHAN DETERJEN

Leny Frenciple, Brand Manager PURE Indonesia, menyebutkan setiap ibu pasti menginginkan produk yang terbaik bagi anak-anaknya. ”Para ibu sadar kulit bayi masih sensitif, sehingga produk yang diperuntukkan juga harus diproduksi secara cermat, berkualitas tinggi serta aman.”

Produk berkualitas bagi bayi itu adalah yang dilengkapi dengan teknologi  low hazard  0-2 standar internasional, tanpa detergen SLS atau sodium lauryl sulfate (bahan deterjen) seperti yang terdapat pada Pure Baby Hygienic Care.

SLS adalah detergen berbahaya yang biasa digunakan oleh industri pembersih yang efeknya pada kulit secara langsung bisa melucuti lapisan minyak atau menghilangkan kelembaban kulit. Kondisi ini disinyalir bisa memicu munculnya kanker dan gangguan daya imun tubuh, jika terjadi kontak secara terus-menerus dan pemakaian yang tidak sesuai dengan aturan dosis pemakaian.

SLS merupakan zat kimia yang umum digunakan dalam produk pembersih noda minyak atau kotoran. Produk yang mengandung bahan ini tidak cocok untuk bayi, baik kulit ataupun membersihkan peralatan bayi sebab dapat menyebabkan iritasi pada kulit.

Produk non-SLS akan membuat ibu lebih praktis dan tidak menghasilkan busa berlebih pada saat membersihkan perlengkapan makan dan minum untuk bayi. ”Salah satu ciri-ciri banyak menggunakan SLS adalah busanya banyak,” ujarnya.

Dengan makin tinggi kesadaran masyarakat akan kesehatan, perusahaan produk kebutuhan bayi dan anak di Amerika Serikat dan Eropa dituntut untuk mengganti bahan baku produksi dengan yang material lebih ramah dan aman.

Di Eropa dan AS, penggunaan semua material yang digunakan untuk bayi harus memenuhi standar low hazard.

Konsultan Tumbuh Kembang Anak RSCM Rini Sekartini melanjutkan bayi yang mengalami masalah pada kulitnya akan menjadi tidak nyaman, rewel dan menyebabkan kualitas tidurnya terganggu.Bayi pada usia dua bulan membutuhkan tidur 15-16 jam per hari yang terbagi dalam beberapa sesi tidur.

Ketidaknyamanan pada bayi akan membuatnya sibuk untuk menggaruk bagian kulit yang terkena gangguan. Maka di sini orang tua harus cermat dalam memilih produk perlindungan kulit untuk bayi agar tidak menimbulkan efek samping tersebut.

”Hal-hal itulah yang pada akhirnya akan mengganggu proses tumbuh kembang sang anak."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia Weekend (4/1/2015)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro