Peringatan dilarang merokok di angkutan umum/Antara
Health

ANCAMAN BURUK ROKOK: Jokowi Diharapkan Adopsi Konvensi Pengendalian Tembakau

Fitri Rachmawati
Minggu, 8 Februari 2015 - 06:11
Bagikan
Bisnis.com,Jakarta—Smoke Free Agents atau SFA mengajak masyarakat untuk meminta Presiden Joko Widodo segera mengambil Konvensi Pengendalian Tembakau (FCTC) demi melindungi generasi muda Indonesia dari ancaman buruk rokok.
 
Karena data dari Badan Litbang Departemen Kesehatan RI menunjukkan lebih dari 40,3 juta anak Indonesia berusia 0-14 tahun menjadi perokok pasif akibat tinggal dengan perokok, dan terpapar oleh asap rokok. Selain itu, prevalensi usia perokok pemula sekitar 15-19 tahun yang mencapai 20%.
 
Perwakilan Smoke Free Agents (SFA) Ricki Cahyana mengatakan Konvensi Pengendalian Tembakau atau FCTC, merupakan bentuk komitmen dan solidaritas glonal dalam menghadapi epidemi tembakau di Indonesia,” tuturnya Sabtu (07/02).
 
SFA meminta kepada pemerintah untuk memberikan perlindugan kepada masyarakat khususnya generasi muda Indonesia dari dampak negatif konsumsi rokok dan paparan asap rokok terhadap kesehatan.
 
“Bentuknya seperti pengaturan kembali penjualan rokok dan pelarangan akses produk rokok untuk anak dibawah usia 18 tahun .” katanya.
 
Sementara itu, salah satu penderita kanker laring stadium 3 yaitu Robby Indra Wahyuda mengakui hal yang menjadikan rokok digandrungi oleh generasi muda karena mudah diakses dan murah.
 
“Sehingga bisa bebas merokok,bahkan bisa didapatkan di depan sekolah,” tuturnya.
 
Sedangkan aktivis anti rokok Pangeran Siahaan menjelaskan rokok memiliki dampak langsung baik produknya maupun asapnya. Biasanya dampak buruk terhadap kesehatan yaitu gangguan sistem pernapasan hingga kanker.
 
“Tidak ada tingkat aman dari paparan asap rokok justru bahaya dan penyakit serius kepada anak,” tuturnya.
 
Dampak buruk rokok terhadap anak-anak dapat mengalami infeksi saluran pernafasan hingga mengalami perlambatan pertumbuhan, dan biasanya orang tua kurang peduli dan tidak menyadari terhadap paparan rokok terhadap anaka-anak.
 
‘Untuk itu pengendalian yang lebih ketat lagi dan menyeluruh melalui pengadopsian FCTC sangat diperlukan untuk rokok dan produk tembakau lainnya,” katanya.
 
Agar anak-anak sebagai penerus tidak banyak mengidap penyakit yang disebabkan dari dampak buruk rokok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fitri Rachmawati
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro