Nia Dinata/Youtube
Entertainment

Tak Mau Rugi, Nia Dinata Bikin Film Berbiaya Murah

Ropesta Sitorus
Sabtu, 28 Maret 2015 - 17:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Sutradara dan produser film Nurkurniati Aisyah Dewi yang lebih dikenal dengan Nia Dinata punya siasat untuk mengatasi biaya film yang mahal.

Dia selalu membuat film dengan budget realistis agar tidak terlalu rugi jika jumlah penontonnya sedikit.

“Saya kan kalau bikin film selalu murah. Gaya saya bukan yang big budget, jadi saya enggak pernah bilang film saya enggak laku atau sampai rugi gitu,” kata Nia dalam diskusi bertajuk Cinema Indonesia; Kemarin, Hari Ini dan Masa Depan, yang digelar Film and Art Celebration (Filartc) 2015 di Teater Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Sabtu (28/3/2015).

Nia mengaku sudah merasa gembira meski film-filmnya tidak mendulang penontong sampai jutaan orang. Dia mencontohkan modal yang diperlukan untuk satu proyek film berkisar Rp3 miliar. Ketika filmnya hanya ditonton 300.000-600.000 orang, dia sudah bisa balik modal dari penjualan tiket.

“Jadi bagi saya ukuran laku atau tidaknya itu bukan jumlah pentonton sampai 3 juta. Saya bikin film realistis saja, jadi enggak tergoda untuk bikin film tertentu demi jumlah penonton,” katanya.

Animo Rendah

Pendiri perusahaan film independen Kalyana Shira Film ini menyinggung animo masyarakat Indonesia yang biasanya lebih rendah menonton film dalam negeri dibanding film asing. Itu sebabnya para pembuat film berisiko tinggi rugi jika karya mereka yang dibuat dengan biaya tinggi, tapi tak laku di pasar.

Dia sendiri mengaku sempat dapat “bonus” yakni jumlah penonton yang jauh di luar dugaan. Film Ouickie Express yang dibintangi Tora Sudiro dan Aming pada tahun 2000 sempat meraih 2 juta penonton, padahal targetnya hanya 200 ribu orang.

Menurutnya bidang-bidang film ini yang paling rentan merugi adalah dokumenter. Pasalnya, penonton film dokumenter masih sangat sedikit. Sutradara yang mendapat pujian lewat Arisan! dan Ca Bau Kan ini pun berbagi kiat agar pembuat film tak merugi.

“Kalau pingin banget bikin film dokumenter, mending cari funding dari luar negeri. Funding itu beda dengan investasi, mereka tidak minta dibalikin,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro