Ekspo

Hingga 23 April, 105 Dari 1.000 Karya Seni Rupa Mahasiswa Digelar Ganas

Yustinus Andri DP
Minggu, 12 April 2015 - 23:56
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta-Hingga 23 April 2015, Galeri Nasional (Ganas) Jakarta menghelat pameran bertajuk Nalar I Sensasi I Seni yang digelar sejak 9 April lalu.

Kegiatan tersebut merupakan salah satu realisasi fungsi Ganas sebagai lembaga di bawah Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah dan Kebudayaan untuk melaksanakan pameran dan layanan edukasi di bidang seni rupa.

Pameran menampilkan 105 karya seni 105 perupa dari kalangan mahasiswa. Mereka dikumpulkan menjadi satu melalui proses seleksi dan kompetisi yang dilakukan tim kurator Citra Smara Dewi, Rizki Zaelani,dan Suwarno.

Diketuai Zamrud Setya Negara yang juga Ketua Seksi Pameran dan Kemitraan Galeri Nasional, pameran mampu mengumpulkan kurang lebih 1.000 karya dari 500 calon peserta. Jumlah tersebut dihimpun melalui proses open application pada 5 Februari-13 Maret 2015 lalu.

"Pameran ini adalah pameran pertama di tahun ini yang melibatkan mahasiswa sebagai pesertanya," ujar Zamrud saat membuka pameran.

Selain digunakan sebagai realisasi fungsi Galeri Nasional dalam mengedukasi masyarakat dalam bidang seni. Pameran juga dimaksudkan  untuk memberi ruang ekspresi kepada para mahasiswa yang memiliki minat dan potensi di bidang seni rupa.

Mereka diberikan kesempatan untuk menunjukkan kualitas dari sisi gagasan, nalar dan visual, sesuai tema pameran.

Salah satu kurator dalam pameran ini, Suwarno, menjabarkan bahwa gagasan yang dimaksud adalah meliputi proses kreatif dan perumusan ide.

Sedangkan untuk nalar, lebih cenderung kepada proses membangun seni, mengelola sensasi, dan mengartikulasikan karya seni buatannya, sehingga bisa dicerna oleh para pengunjung dalam bentuk visual.

“Sebab berkesenian tanpa nalar dan sensasi, hanya akan menimbulkan karya seni yang spekulatif dan tidak berkualitas,” ujar Suwarno saat membuka pameran ini, Kamis (9/4/2015).

Ditambahkannya, tema Nalar I Sensasi I Seni tersebut dipilih bukan tanpa alasan. Pasalnya ketiga kurator yang juga berprofesi sebagai pengajar seni di berbagai universitas, selama ini menemukan kegelisahan saat mendampingi proses berkesenian dari mahasiswa.

Kegelisahan tersebut terkait kemampuan nalar dari para mahasiswa yang kurang tajam. Para mahasiswa diniilai Suwarno seringkali memiliki ide dan tema yang luar biasa menarik dalam berkarya seni. Namun mereka seringkali lupa untuk memasukan unsur kalkulasi dalam instalasinya, sehingga tak jarang insalasinya justru sulit dipajang atau mudah rusak.

Bahkan untuk pameran ini, meskipun telah mengalami proses seleksi dan kurasi yang cukup ketat, beberapa peserta masih ada yang melakukan kekurangan dalam bentuk kalkulasi. Namun menurut Rizki Zaelani, kekurangan tersebut masih dalam batas wajar, mengingat posisi peserta sebagai mahasiswa yang masih menjalani proses belajar.

“Rasanya memang beberapa karya perlu dipoles sedikit di beberapa sisi, sehingga hasilnya jadi lebih baik. Tapi kami maklumi itu, yang penting mereka telah memiliki itikad baik untuk berkesenian,” ujar Rizki.

Selain dijadikan sebagai ajang apresiasi sekaligus proses edukasi berkesenian yang baik kepada peserta dan juga masyarakat luas, pameran ini memiliki tujuan lain yang tak kalah penting. Tujuan tersebut adalah membidik  sekaligus memetakan potensi tersembunyi dari para seniman muda untuk masa depan.

Hal tersebut dirasa perlu guna memperlancar proses regenerasi seniman nusantara di tengah dinamisnya perkembangan seni rupa di Indonesia sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro