Bisnis.com, JAKARTA - Para ahli kesehatan mengingatkan Bikram Yoga dapat mengakibakan suhu tubuh dan detak jantung mencapai tingkat yang berbahaya.
Penelitian dilakukan dengan melibatkan 20 orang relawan sebagai objek penelitian. 20 orang relawan tersebut terdiri dari 7 laki-laki dan 12 perempuan dengan rentang uasia 28-67 tahun.
Sebanyak 26 pose dilakukan selama 90 menit. Bikram Yoga meningkatkan kesadaran, fleksbilitas, kekuatan, otot, dan kebugaran.
Namun ternyata, yoga yang dilakukan di ruangan yang suhunya dipanaskan mencapai 40 derajat celcius tersebut menyebabkan denyut jantung berfluktuasi dan suhu inti tubuh akan naik dalam level yang tidak aman.
Hasil itu didapat dari pencatatan suhu tubuh dan denyut jantung pada tiap relawan. Sebelum melakukan yoga, tiap relawan diidentifikasi masing-masing denyut jantung dan suhu tubuhnya.
Suhu tubuh rata-rata untuk pria setelah kelas yoga yakni 39 derajat celcius dan wanita 38 derajat celcius.
Sayangnya dengan meningkatknya suhu tubuh tersebut, para relawan tidak ada yang menunjukkan gejala intolerasi terhadap panas. Jika kondisi dibiarkan risiko penyakit yang dapat ditimbulkan seperti stroke panas.
Sementara itu keringat yang berlebih akibat Bikram Yoga, yang dinilai sebagai pelepasan racun, tidak cukup untuk menidinginkan tubuh.
Tidak hanya itu, ternyata para peserta Bikram Yoga juga minim istirahat dan meminum air ketika kelas berlangsung.
"Jadi pengurangan durasi kelas dan suhu dapat mengurangi risiko-risiko tersebut," ujar Emily Quandt, pemimpin penelitian, seperti yang dikutip dari Daily Mail, Jumat (24/4/2015).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
