Bisnis fesyen memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, untuk menjalankannya tentu tidak bisa asal-asalan. Harus ada strategi agar bisnis tersebut bisa berjalan lancar./JIBI
Fashion

BISNIS FESYEN: Ini Strategi Bisnis Pakaian

Dewi Andriani
Rabu, 6 Mei 2015 - 05:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Bisnis fesyen memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan di Indonesia. Namun, untuk menjalankannya tentu tidak bisa asal-asalan. Harus ada strategi agar bisnis tersebut bisa berjalan lancar.

Dimas Seto, artis yang telah mengembangkan brand pakaian pria, Larva dan DIZ Man sejak tiga tahun ini memberikan bocoran bagi pelaku usaha yang ingin memulai bisnis pakaian.
Pertama pelaku usaha harus mematangkan konsep baju jenis apa yang akan dijalankan, serta siapa saja pangsa pasarnya.
Setelah matang, dilanjutkan dengan mencari bahan-bahan yang diinginkan, baiknya di pusat grosir agar mendapatkan harga yang lebih terjangkau.
“Ketika mencari bahan, hati-hati dengan pemilihan bahan yang tidak sesuai dengan harga yang benar. Misalnya, harga seharusnya Rp100 tetapi jadi Rp500 kalau dalam jumlah banyak otomatis akan menaikan cost,” ujarnya ketika berbincang dengan Bisnis, beberapa waktu lalu.
Kemudian, jika sudah mendapatkan bahan yang pas, dilanjutkan dengan produksi. Bisa dengan produksi sendiri atau melalui jasa makloon.
“Hati-hati dengan pemakaian bahan, harus benar-benar dihitung untuk menjadi baju yang diinginkan sesuai pemakaian bahan tersebut. Jangan mau dibohongin, dibilang 1,4 yard ternyata 2 yard. Padahal 0,6 itu pengaruhnya banyak kalau membuat partai besar,” tuturnya.
Hal yang tak kalah penting harus diperhatikan ialah kualitas jahitan. Sering kali kualitas jahitan untuk contoh lebih bagus, sedangkan ketika dibuat massal justru kurang bagus.
Untuk mengantisipasi, pelaku usaha dapat mencoba dengan kuantitas yang sedikit, setelah diyakini bagus bisa dilanjutkan dengan produksi massal.
Dengan kualitas yang terjaga dan biaya produksi yang lebih efektif, pelaku usaha dapat mengembangkan startegi pemasaran dengan lebih percaya diri.
Untuk pemasaran bisa menggunakan cara konvensional dengan membuka toko seperti yang dilakukan Dimas di Tanah Abang atau melalui jalur online, maupun menggabungkan keduanya.
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dewi Andriani
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro