Bisnis.com, JAKARTA--Kedutaan Besar Indonesia di Kyiv, Ukraina, mengadakan pameran Windows to Indonesia 2015 (WIT 2015) pada 13 hingga 17 Mei 2015.
Windows to Indonesia 2015 ajang promosi tahunan yang diselenggarakan KBRI di Kyiv untuk memperkuat kerja sama bilateral di berbagai bidang, terutama memperluas mata perdagangan.
Berdasarkan siaran pers yang diterima, di Jakarta, Senin, WTI 2015 akan dibagi menjadi dua program yaitu pameran kain dan perhiasan Indonesian-Ukrainian Fashion Show & Exhibition, di Globus Mall, Kyiv (13-16 Mei) dan pameran produksi perhiasan terbaik Indonesia, Jeweller Expo Ukraine, di Kyiv Expo Plaza (14-17 Mei).
Pembukaan WTI 2015 akan menyajikan pertunjukan angklung yang memainkan lagu dari kedua negara.
Selama empat hari, para perancang busana dan pemilik industri seni kriya Indonesia.
Itu adalah Batik Kleureun Authentic, Batik Sekar Putri, Batik Bali, PT Celka Kreasi Coreta dan Rumah Andries akan mewakili industri busana dan aksesoris Indonesia.
Pada kesempatan itu, para pengrajin dan perancang busana Indonesia akan menunjukan keragaman dan keunikan budaya Indonesia serta memadukannya dengan trend dunia.
Selama pameran berlangsung, pengunjung dapat menikmati lokakarya wayang kulit dan angklung.
Untuk pertama kalinya Indonesia akan berpartisipasi dalam Jeweller Expo Ukraine yang telah 30 kali digelar
Perusahaan perhiasan Indonesia antara lain Reny Feby Jewelry, Maesta, dan Simply Rossie, akan berpartisipasi dalam pameran itu.
Ukraina merupakan mitra dagang Indonesia terbesar kedua setelah Rusia di Wilayah Eropa Tengah dan Timur.
Pada 2012, angka perdagangan kedua negara mencapai 1,32 milyar dolar AS.
Krisis multidimensi yang melanda Ukraina menyebabkan angka perdagangan cenderung menurun.
Pada 2014, neraca perdagangan kedua negara yang masih didominasi ekspors komoditas hanya mencapai USD 658 juta dengan surplus untuk Indonesia.
Dengan pameran ini para pengusaha Indonesia, melalui perwakilan RI di Kyiv mendapat bantuan dari Pemerintah untuk lebih mengenal dan memanfaatkan untapped potential market di wilayah Eropa Tengah danTimur dan khususnya Ukraina.
Hal ini sejalan dengan misi Pemerintah Indonesia yang menargetkan peningkatkan perdagangan sebesar 300 persen untuk lima tahun ke depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
