Ilustrasi/Bisnis.com
Fashion

5 Asumsi Salah Tentang Kartu Kredit

Ropesta Sitorus
Kamis, 4 Juni 2015 - 19:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Walau penggunaan kartu kredit sudah sangat lazim bagi masyarakat perkotaan di Indonesia, namun masih banyak asumsi yang kurang tepat mengenai kartu plastik ini. Tingkat literasi keuangan, termasuk pemahaman mengenai kartu kredit, memang masih terbilang rendah di Indonesia.

Simon Costello, Co-Founder and Managing Director HaloMoney.co.id, mengutip data dari Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan 75% masyarakat Indonesia tidak mengerti mengenai berbagai produk dan jasa keuangan.  

Dia menuturkan ada banyak pengertian yang salah mengenai kartu kredit. Dari ratusan telepon publik yang diterima perusahaannya, HaloMoney.co.id mengelompokkan lima persepsi yang salah tentang kartu kredit.

1. Kartu kredit adalah uang tambahan

Banyak dari masyarakat Indonesia yang menganggap kalau kartu kredit adalah solusi dari masalah kekurangan uang. Artinya, mereka menganggap kartu kredit sebagai alat utang.

Menurut Costello, anggapan tersebut salah. Kartu kredit pada dasarnya adalah pengganti uang konvensional karena sifatnya yang nyaman dan aman. Fungsi dasar kartu kredit adalah menunda pembayaran belanja saat ini.

“Apabila Anda tidak yakin bisa memiliki jumlah uang yang cukup ketika tagihan datang, maka sebaiknya janganlah melakukan transaksi tersebut,” kata dia.

2. Kartu kredit hanya bisa didapat jika memiliki tabungan di bank yang bersangkutan

Menurut Costello, Anda tidak perlu membuka tabungan untuk bisa memperoleh kartu kredit. Selama seseorang memiliki riwayat kredit yang baik maka ia bisa mendapatkan kartu kredit dengan cukup mudah dari bank tertentu tanpa harus memiliki tabungan.

“Tagihan kartu kredit dapat dengan mudah dibayar melalui ATM dari tabungan bank yang dimiliki saat ini,” ujarnya.

3. Riwayat kredit akan buruk apabila kartu kredit tidak dipakai

Costello berujar ini juga anggapan yang tidak tepat. Riwayat kredit akan memburuk apabila Anda sering terlambat membayar tagihan atau menunggak tagihan selama berbulan-bulan.

“Yang benar adalah apabila kartu kredit jarang dipakai, Anda akan kesulitan meminta kenaikan limit kredit dari pihak bank,” tuturnya.

4. Kartu kredit membebankan biaya yang besar tiap bulannya walaupun tidak ada transaksi dan ada biaya untuk tiap “gesekan”

Secara umum pengguna kartu kredit yang disiplin membayar lunas tagihan tiap bulannya hanya perlu membayar biaya administrasi tahunan.

“Biaya bunga hanya akan dikenakan apabila tagihan bulanan telat dibayar. Tidak ada juga biaya gesekan saat melakukan pembayaran,” jelas Costello.

5. Kartu kredit dengan biaya administrasi rendah tidak punya banyak maanfaat

Pada umumnya tidak ada hubungan lurus antara biaya administrasi dengan jumlah manfaat yang diberikan.

“Yang terpenting sebetulnya bukan berapa besar biaya administrasi, namun apakah kartu kredit yang hendak diambil benar-benar sesuai dengan gaya hidup dan perilaku belanja Anda,” kata dia memberikan tips.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro