Ilustrasi/Youngandraw
Health

Rumput Laut Bisa Jadi Obat Flu Mujarab

Wike Dita Herlinda
Jumat, 14 Agustus 2015 - 16:38
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Siapapun pasti pernah terserang influenza, apalagi saat memasuki musim kemarau dan pancaroba seperti saat ini.

Meskipun itu adalah penyakit yang sangat umum, jangan remehkan bila gejalanya mulai menerjang tubuh Anda.

Tahukah Anda, ternyata penyebab utama absen kantor dan sekolah di Indonesia adalah karena penyakit flu?

Berdasarkan data National Center for Immunization and Respiratory Diseases 2015, ditemukan fakta prevalensi penyakit flu di negara ini sudah sangat merata.

Sebagai negara tropis di garis khatulistiwa, Indonesia kerap mencatatkan kasus flu sepanjang tahun.

Riset tersebut juga mengungkapkan orang dewasa di Indonesia mengalami flu rata-rata empat kali dalam setahun. Itu berarti, rerata orang dewasa memiliki 3 pekan tidak produktif dalam setahun yang dapat memengaruhi efektivitas kinerja mereka.

Bagaimana dengan si kecil? Rupanya, anak-anak Indonesia rata-rata terserang flu sebanyak enam hingga delapan kali dalam setahun.

Itu berarti ada 1 bulan penuh, di mana anak-anak jatuh sakit dan berdampak terhadap performa belajarnya di sekolah.

Melihat fenomena tersebut,  Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) mendesak para pakar kesehatan untuk mulai mengeksplorasi sumber-sumber alternatif bahan kimia, yang dapat difungsikan untuk menekan tingginya angka penderita flu di Indonesia.

Dr. Rudy Susilo dari University of Berlin menjelaskan salah satu bahan alami yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan di Tanah Ari tidak lain adalah rumput laut jenis kappaphycus.

Doktor yang juga General Manager Evoria GmbH itu memaparkan RI adalah eksportir rumput laut kappaphycus terbesar di dunia. Sayangnya, 90% rumput laut yang dijual ke luar negeri masih dalam bentuk mentah tanpa proses pengolahan dan nilai tambah.

Gelisah dengan hal tersebut, beberapa perusahaan farmasi Indonesia menggandeng perusahaan Jerman untuk menginovasikan produk kesehatan baru berbahan dasar rumput laut. Salah satu khasiatnya adalah sebagai pencegah influenza.

“Hasil terobosan inovasi terbaru dari joint research Indonesia-Jerman ini adalah sebuah antivirus dalam bentuk spray yang dapat digunakan untuk mencegah dan meringankan gejala-gejala flu,” tuturnya dalam sebuah kesempatan di Jakarta.

Hasil riset gabungan kedua negara itu dinamai Alskinova, yang berfungsi sebagai antivirus untuk memblokade masuknya virus influenza ke dalam sel tubuh manusia.

Temuan tersebut, jika dikembangkan dengan seksama, diyakini akan membawa manfaat bagi dunia kedokteran.

Berbeda dengan obat flu dari bahan kimia yang resisten terhadap tubuh manusia, Alskinova diklaim tidak memiliki efek samping.

Apalagi, bahan tersebut telah mendapatkan rekomendasi WHO dan ketersediaannya melimpah di Indonesia.

“Masalahnya rumput laut kita selalu diekspor tanpa added-value. Belum ada produk kesehatan berbasis rumput laut Indoensia yang selama dibuat. Padahal, pada 2017 pemerintah berencana akan menyetop impor komoditas mentah,” tutur Rudy.

Oleh karena itu, dia menyarankan agar rumput laut yang diekspor dapat ditekan dari 90% menjadi 50% saja. Sementara itu, 30% digunakan untuk produk olahan dalam negeri. Sisanya, 20%, sebisa mungkin dikembangkan untuk inovasi produk kesehatan.

Selain rumput lain, tanaman liar yang terbukti ampuh sebagai antivirus penangkal flu adalah cistus atau pink rock rose, yang berasal dari kawasan Mediterania. Manfaatnya telah diuji oleh WHO saat Kongres Ilmiah Internasional di Hong Kong pada 2010.

“Berdasarkan hasil uji klinis yang dipublikasikan banyak jurnal kedokteran, ekstrak cistus dianggap bermanfaat bagi kesehatan karena kadar polifenolnya tinggi. Sehingga, tanaman ini dapat berfungsi sebagai antivirus, antibakteri, antiradang, dan pendongkrak imun.”

MENCEGAH FLU

Pada kesempatan yang sama, dr Eveline dari PT Interbat menjabarkan proses penularan flu dapat terjadi secara langsung dan tidak langsung. Penularan langsung terjadi ketika partikel flu yang keluar dari penderita terhirup langsung oleh orang lain melalui hidung dan mulut.

Sementara itu, penularan tidak langsung terjai melalui sentuhan pada benda-benda yang terkontaminasi partikel flu. “Ketika virus itu terhirup, dia akan mendiami sel pada tenggorokan dan mulai berkembang biak,” tuturnya.

Proses tersebut berpotensi memicu infeksi saluran pernafasan. Akan tetapi, potensi itu dapat dicegah apabila seseorang memiliki daya tahan tubuh yang mampu mengatasi jumlah virus yang berhasil memasuki sel.

Dia mengungkapkan dalam satu kali bersin, terdapat 40.000 partikel virus influenza dengan kecepatan rata-rata 250 km/jam. Partikel tersebut mampu bertahan selama 48 jam dalam ruangan tertutup, dan mampu menyebar dengan daya jangkit mencapai 4 meter.

Eveline menegaskan cara terbaik mencegah flu saat musim pancaroba adalah menerapkan pola hidup sehat. Multivitamin memang dianjurkan, tapi tidak direkomendasikan untuk pengobatan.

“Meski mengonsumsi multivitamin, kalau jumlah virusnya lebih banyak dan ganas, dia tetap bisa jatuh sakit. Lebih baik menggunakan produk alami dalam pengobatan flu, supaya tidak ada efek sampingnya.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro