Ilustrasi/Naturalnews
Relationship

Kiat Mengatur Keuangan Dengan Aman Meski Punya Tanggungan

Tisyrin Naufalty Tsani
Sabtu, 15 Agustus 2015 - 09:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA--Setiap pasangan yang sudah menikah pasti ingin membangun keluarga yang ideal. Suami dan istri bahu membahu mewujudkan berbagai impian indah yang diciptakan bersama. Namun, tak sedikit pasangan suami istri yang masih harus berbagi penghasilan mereka untuk membiayai orang-orang terdekat.

Di Indonesia, sudah pemandangan biasa jika ada seorang anak membiayai hidup orang tuanya yang tak lagi berpenghasilan. Atau selain orang tua, seorang anak yang sudah mapan kerap harus menanggung pula biaya hidup adik-adiknya.

Selama masih lajang, hal semacam itu mungkin saja tidak akan menjadi beban. Lain lagi ceritanya apabila sudah berumah tangga, ada kebutuhan-kebutuhan berbeda yang belum muncul ketika masih lajang.

Tugas untuk membiayai hidup orang tua atau adik tak bisa ditinggalkan, sementara penghasilan belum juga meningkat di tengah kebutuhan yang bertambah.

“Hal-hal yang berkaitan dengan keuangan sebaiknya dibahas sebelum menikah,” kata perencana keuangan dari Janus Financial Dwita Ariani kepada Bisnis.

Untuk menghindari masalah, idealnya sebelum menikah, bicarakan dengan pasangan secara terbuka soal gaji, hutang, hingga tanggungan yang masih dimiliki. Seharusnya sebelum menikah pasangan sudah saling tahu jika memang masing-masing masih memiliki tanggungan sehingga tidak akan kaget. Karena, idealnya pasangan yang berniat menikah maka sudah mengenal dan bertemu dengan orang tua masing-masing dan tahu kondisinya.

Setelah memahami kondisi yang ada, harus ada komitmen diantara pasangan. Apakah setuju jika setelah menikah, pasangannya masih menanggung beban tersebut? Jika setuju alokasikan dana khusus dan seharusnya tak menjadi masalah karena itu merupakan pengeluaran rutin saat masih lajang. Jika pasangan tidak terbuka dan hal-hal yang berkaitan dengan tanggungan baru ketahuan setelah menikah, berhati-hatilah.

Untuk membagi prioritas, bicarakan dengan pasangan tujuan bersama, yaitu apa saja yang ingin dicapai bersama-sama. Ingat, penuhi kebutuhan pokok terlebih dahulu, setelah itu barulah bisa mengalokasikan untuk membiayai hidup orang lain.

Untuk mencegah terjadi masalah berkepanjangan, buat juga komitmen yang jelas dengan orang ditanggung. Misalnya saat membiayai adik, buat kesepakatan dengannya sampai kapan harus disubsidi? Sampai lulus sekolah? Atau kapan?

Yang terpenting dalam menghadapi situasi semacam ini adalah komunikasi. Apabila harus menanggung orang tua misalnya, komunikasikan dengan saudara yang lain agar mau bekerjasama menanggung biaya hidup orang tua. Jangan lupa siapkan juga asuransi kesehatan untuk orang tua dan  tentukan siapa yang membayar preminya.

Komunikasikan juga secara terbuka dengan orang tua kondisi keuangan yang sebenarnya agar orang tua mengerti dan tidak banyak menuntut.

Menambah sumber pendapatan dapat menjadi pilihan yang bagus jika memang dengan penghasilan saat ini masih belum memenuhi seluruh kebutuhan.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro