Bisnis.com, JAKARTA-- Kanker lambung merupakan salah satu kanker yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Kanker lambung pada awalnya mungkin tidak memiliki gejala khusus. Penderita hanya akan mengalami gangguan pencernaan yang umum, seperti sakit maag, bersendawa, merasa kembung, ketidaknyamanan perut bagian atas, mual, muntah dan kesulitan menelan.
Menurut Chua Tju Siang, Ahli Medis Rumah Sakit Mount Elizabeth, selama masa perkembangan kanker ini akan terjadi penurunan berat badan, kelelahan, muntah darah atau buang air besar hitam.
“Sebuah benjolan perut bagian atas juga dapat dirasakan dan tes darah mungkin menunjukkan anemia,” katanya melalui siaran pers, Jumat (28/8/2015).
Menurutnya, penting untuk melakukan diagnosis dini terhadap kanker lambung agar dapat dipilih metode pengobatan dan meningkatkan harapan usia.
Faktor risiko utama bagi terjangkitnya kanker ini adalah sejarah keluarga dan infeksi Helicobacter pylori. Helicobacter pylori adalah bakteri yang ditemukan di dalam perut sekitar dua pertiga dari penduduk dunia yang dapat menyebabkan peradangan (gastritis), sakit maag dan merupakan penyebab utama dari kanker lambung.
Faktor risiko lain termasuk diet yang mengandung bahan pengawet (nitrosoamines), memiliki golongan darah tipe A, serta memiliki gastritis atrofi, dan anemia pernisiosa.
Cara yang paling akurat untuk mendiagnosa kanker lambung adalah dengan melakukan endoskopi pencernaan bagian atas, yang juga dikenal sebagai gastroskopia.
Metode ini menggunakan tabung tipis dengan kamera video di ujungnya yang dimasukkan ke dalam perut. Dari metode ini juga dilakukan pemeriksaan adanya infeksi Helicobacter pylori. Prosedur ini biasanya membutuhkan waktu kurang dari lima belas menit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
