Bisnis.com, JAKARTA - Di pasar banyak beredar alat glukosameter untuk mengukur gula darah bagi pasien diabetes mellitus. Apa pengaruhnya bila glukosameter tidak akurat?
Benny Kurniawan, Marketing Manager PT Roche Indonesia, pemegang merek Accu-Chek, memberikan beberapa tips memilih glukosameter yang mendukung monitoring gula darah yang dilakukan pasien secara mandiri.
Pilih glukosameter yang memiliki fitur-fitur sebagai berikut:
1. Mempunyai software penanda atau memori dari hasil glukosa sebelum makan dan sesudah makan.
2. Mempunyai hasil rata-rata dari glukosa sehingga bisa menjadi indikator hasil HbA1c.
3. Menyediakan kartu catatan glukosa untuk membantu mencatat hasil dan grafik glukosa sehingga memudahkan interpretasi hasil.
4. Menyediakan e-logbook glukosa yang bisa diakses bersama baik oleh diabetesi di rumah maupun secara jarak jauh oleh edukator diabetes/perawat/dokter di klinik sehingga memudahkan interpretasi hasil maupun adjustment terapi.
5. Didukung oleh program customer service dan edukasi diabetes care.
Bagaimana dampak glukosameter yang tidak akurat terhadap pengendalian gula darah?
Apabila hasil glukosa tinggi palsu atau rendah palsu akan menyebabkan kesalahan dosis terapi yang dapat menyebabkan kegagalan hasil terapi, misalnya gangguan kualias hidup, risiko komplikasi, dan lain-lain.
Bila glukosa di bawah normal (hipoglikemia), maka akan menyebabkan risiko gangguan kesadaran dan kelemahan fisik dan lain-lain yang membuat diabetesi terganggu kualitas hidup dan aktivitasnya.
Risiko glukosa di bawah normal terutama penting bagi diabetesi dengan terapi insulin. Apabila glukosameter tidak akurat, maka hasil hipoglikemia bisa tinggi palsu dan tidak terdeteksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel