Kain tenun/Antara
Fashion

Mengangkat Keindahan Kain Etnik Dalam Busana Muslim Modern

Reni Efita
Kamis, 10 September 2015 - 16:43
Bagikan
Bisnis.com, JAKARTA -- Perancang mode Indonesia menampilkan kreasi mereka dengan tema utama Etnic Urbannovative yang mengangkat kain daerah untuk busana muslim yang inovatif di JCC.
 
Kain daerah yang ditampilkan antara lain batik, songket, limar Palembang, tenun Lombok, tenun Silungkang, motif Batak yang dikenal dengan kain ulos.
 
Perancang senior Ida Royani mengambil motif batak yang dinilainya laku seperti kacang goreng. "Saya sebenarnya sejak 2-3 tahun lalu ambil motif batak, namun permintaan terus. Saya bedakan warnanya. Ini saya jual seperti kacang goreng. Saya ngikuti pasar," kata Ida Royani pada acara show busana muslim di Indonesia International Islamic Fashion & Product , Rabu (9/9/2015).
 
Warna-warna pekat tua menjadi warna khas Ida. Dengan warna hitam, hijau, atau marun diberi sentuhan motif khas Batak dengan perpaduan warna harmonis. Motif itu pun hadir sebagai aksen pada bagian tertentu dari bagian atasan busana itu.
Rancangan yang terdiri dari two pieces itu tampil eksklusif dan elegan.
 
Riri Agusti mengangkat tema Art of draperi. Dengan menggunakan bahan dasar cerruti dan satin dengan warna dasar coklat, abu-abu dan hitam.
 
Sementara Jenita mengambil inspirasi gaun dari Lady Diana. Dari bahan Jaguar, satin sutra, silk taffeta.
 
Lalu Yoha Priska yang lulusan Esmod Jakarta mengangkat motif tenun Lombok dengan tema Twilight Night, koleksi itu lebih cocok untuk anak muda. "Saya bikin sesuatu etnik dengan tenun Lombok warna marun, hitam, dan warna sore yang merupakan waktu perempuan pulang kerja," katanya.
 
Dia menampilkan sedikit motif etnik dari Lombok, agar tenun dikenal oleh anak muda tahu.
 
Berbeda dengan Sugeng Wasgito. Melalui brand Gee batik, dia mengangkat tema The Party yang terinspirasi dari bermacam busana muslim. Busananya dirancang longgar dari bahan sutra yang melambai.
 
Dia menggabungkan beberapa motif batik yang indah dilihat dengan kombinasi warna hitam, sogan dan merah atau hijau, serta sogan, dan oranye.
 
Lalu Zainal 'Songket' Abidin mengangkat kain limar yang sudah ratusan tahun dari Palembang.
 
Handy Hartono dengan mengangkat batik dengan sentuhan desain jubah panjang.
 
Perancang asal Sumatra Barat, Ade Lestiani mengangkat kembali basiba, galembong, kebaya, yang cocok untuk anak muda dengan menggunakan bahan tenun Silungkang.
 
 
 
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Reni Efita
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro