Bisnis.com, JAKARTA - Dalam menata desain interior kamar bayi, prinsip utama yang harus diperhatikan adalah kesehatan dan kenyamanan. Salah satunya dengan memperhatikan penempatan furniture pada kamar bayi.
Interior and Architecture Design and Build D30DESIGN WORKS Happy Aldyanto mengingatkan para orang tua sebaiknya memperhatikan posisi kamar atau box bayi agar tidak bersebelahan langsung dengan dinding kamar mandi, karena relatif lembab.
Selain itu, Happy menyarankan agar orang tua tidak menempatkan obyek-obyek mainan diatas box bayi. Sebab, ini akan beresiko pada bayi itu sendiri ketika obyek yang dipajang jatuh.
Kamar bayi juga sebaiknya mendapatkan pencahayaan yang cukup. Ini dapat dilakukan dengan menempatkan kamar bayi di lokasi kamar yang memiliki jendela.
Namun, yang perlu diperhatikan letak jendela kamar juga sebaiknya tidak menghadap ke arah jalan raya. Ini untuk menghindari debu hingga polusi suara yang dapat mengganggu ketenangan bayi ketika beristirahat.
Keberadaan jendela ini untuk mengoptimalkan masuknya sinar matahari dan pertukaran udara pada ruangan.
Bayi pada umumnya membutuhkan sinar matahari pagi. Masyarakat menyebutnya dengan dijemur. Ketika kamar bayi dapat dimasuki sinar matahari pagi, khususnya pukul 08.00-09.00, maka orang tua dapat dengan mudah menempatkan bayi di bagian dekat jendela yang terkena sinar matahari. Tanpa harus membawanya keluar rumah, jelasnya yang tergabung dalam Himpunan Desainer Interior Indonesia (HDII).
Pada kamar yang tidak memiliki jendela secara langsung, dapat menambahkan exhaust fan di kamar bayi. Alat ini berfungsi mengeluarkan hawa yang ada di ruang bayi dan berganti dengan hawa baru yang masuk melalui pintu kamar. Selain itu, dapat juga menambahkan alat pengurang kelembaban udara (dehumidifier) yang banyak tersedia di pasaran.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
