Hamil/boldsky.com
Health

Ini Tips Berkendara Aman untuk Perempuan Hamil

Ipak Ayu H Nurcaya
Rabu, 7 Oktober 2015 - 12:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Seiring dengan perkembangan sosial dan masyarakat, banyak perempuan terbiasa dan menyukai kegiatan mengendarai mobil sendiri. Tidak sedikit perempuan yang tetap melakukan kegiatan yang disukainya itu meskipun sedang dalam kondisi hamil.

Bagi perempuan yang terbiasa mengendarai mobil sendiri, sebaiknya menyesuaikan diri ketika hamil. Artinya, selalu utamakan petunjuk dokter dan tetap perhatikan aturan mengemudi yang baik dan aman. Menurut Bintarto Agung, Presiden Direktur Indonesia Defensive Driving Center, perempuan hamil disarankan mengemudi mobil sendiri hanya sampai usia delapan bulan kehamilan. Itupun dengan catatan kehamilan dalam kondisi yang baik.

Namun pada masa rentan, yakni trimester pertama dan terakhir kehamilan, sebaiknya mengurangi frekuensi menyetir mobil. Prinsipnya, ujarnya, seseorang yang sedang hamil tersebut harus mengetahui dengan baik karakter kehamilan yang sedang dijalani. Apalagi, pada saat hamil, organ bekerja lebih berat dari biasanya.

“Ada masanya [perempuan hamil] mual dan sering pusing ketika melihat sesuatu atau berjalan di jalanan yang tidak halus. Hal tersebut penting diperhatikan,” kata Bintarto saat dihubungi Bisnis.

Dia mengingatkan untuk memperhatikan pula berkendara secara aman. Contohnya dalam hal penggunaan sabuk pengaman. Kondisi hamil, ujarnya, bukan berarti pembenaran untuk menanggalkan sabuk pengaman dengan alasan menekan rahim.

“Pemakaian sabuk pengaman yang benar adalah mengikat bagian tulang pinggul. Dengan begitu tidak melintang di perut dan aman bagi rahim,” katanya.

Di sisi lain, lanjutnya, hindari pula penggunaan bantal tambahan pada bagian bangku. Dengan posisi duduk yang benar, kehadiran bantal tambahan justru dikhawatirkan hanya akan mengganggu posisi mengemudi. Cukup perhatikan posisi yang benar, kemudian atur diri untuk selalu mengemudi dengan tenang. Jangan picu ketegangan diri.

Selanjutnya, jangan terlalu lelah dan lama mengemudi. Sebaiknya hanya menempuh kecepatan standar dalam kota atau 40 km per jam, dan tidak lebih dari satu jam berada di dalam kabin. Perhatikan pula jenis mobil yang digunakan.

“Memang tidak ada mobil spesifikasinya dirancang untuk perempuan hamil, tetapi hindari penggunaan mobil jenis sporty atau yang keras suspensinya,” ujarnya.

Juga tidak disarankan menggunakan mobil jenis SUV atau MPV karena ketinggian kendaraan jenis ini yang cukup berbahaya bagi perempuan hamil saat hendak memasuki kabin. Jadi sebaiknya gunakan mobil jenis sedan atau city car. Secara umum usia kehamilan terbagi menjadi tiga periode dengan kondisi umum berbedabeda.

Pada trimester pertama atau usia nol hingga empat bulan kehamilan, perubahan hormonal dan fisik belum terlihat signifikan. Namun, pada periode ini kerap muncul hal-hal ‘unik’ untuk dipenuhi atau ngidam.

Meskipun tidak ada keluhan dan diperbolehkan oleh dokter untuk mengemudi, sebaiknya tetap menguragi frekeunsi dari biasanya. Bahaya yang mengancam perempuan hamil pada periode tersebut dapat berakibat sangat fatal, yakni keguguran.

Pada trimester kedua atau usia empat sampai tujuh bulan kehamilan, umumnya tubuh mulai dapat beradaptasi dengan hormon yang ada. Perubahan fisikpun sudah terlihat. Kondisi umum perempuan hamil pada periode ini relatif stabil, baik secara fisik dan psikologi, untuk mengemudi.

Trimester akhir atau ketika kehamilan masuk usia tujuh sampai sembilan bulan, perubahan fisik terlihat cukup signifikan. Pada masa ini, disarankan sudah tidak mengemudi sendiri dan mengand alkan sopir. Namun, jika terpaksa harus mengemudi sendiri, yang utama adalah hindari segala hal yang memicu kontraksi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro