Bisnis.com, JAKARTA-- Kendati belum mendapat sambutan semeriah film Hollywood, masih ada harapan dari karya sineas Indonesia.
Film Puisi Tak Terkuburkan masuk dalam buku 100 film terbaik di Asia. Buku ini akan diterbitkan bersamaan dengan gelaran ke-20 Busan International Film Festival di Korea Selatan pada 1 sampai 10 Oktober.
Di antara 100 judul film, film Puisi Tak Terkuburkan karya Garin Nugroho masuk sebagai salah satu film terbaik di Asia.
"Akan ada buku 100 film terbaik sepanjang masa yang diterbitkan di Busan International Film Festival dan film Puisi Tak Terkuburkan adalah salah satunya," ujarnya di Jakarta, Selasa (6/10/2015).
100 judul film tersebut dibuat berdasarkan pertimbangan para pengamat dan kritikus film se-Asia. Namun, isinya bukan berupa urutan, tapi hanya sekadar daftar film terbaik.
"Kritikus dan pengamat film mengumpulkan film terbaik sejak awal sejarah film hingga sekarang," katanya.
Film tersebut merupakan film dokumenter yang diproduksi tahun 2000. Film berdurasi 90 menit itu mengangkat kisah nyata kejadian di tahun 1965 di Aceh. Dengan prestasinya itu, tak ada yang menyangka bilang film tersebut hanya memakan waktu enam hari untuk pengambilan gambarnya.
"Enam hari pembuatannya. Ceritanya tentang peristiwa 1965 di Aceh," katanya.
Dia menganggap kualitas film tak bisa begitu saja diukur dari waktu penggarapannya. Waktu, ujar Garin, hanya menggambarkan persiapan. Bila memang bahan penunjang film telah ada dan tak perlu melakukan riset ketat, film bisa saja rampung dalam hitungan hari.
"Mana yang lebih siap saja. Enggak ada ukuran film bagus itu harus lama atau sebentar bikinnya. Kalau butuh riset, pastinya prosesnya lama. Tapi kalau sudah siap semua, kan sebentar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
