Health

Kiat Tepat Menangani Trauma

Tisyrin Naufalty Tsani
Minggu, 29 November 2015 - 16:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Trauma mengintai setiap detik kehidupan manusia. Seringkali mereka yang mengalami trauma secara medis dan orang-orang di sekitarnya menjadi panik, sehingga melakukan pertolongan pertama dengan cara yang salah, dan berpotensi membuat trauma semakin parah.

Trauma pada dasarnya adalah cedera fisik atau emosional. Secara medis, trauma mengacu pada cedera serius atau kritis, luka atau syok akibat kekerasan atau kecelakaan. Menurut Dokter Spesialis Emergency Medicine Wahyuni Dian Purwati, trauma berpotensi mengakibatkan kematian dalam hitungan detik, menit, jam, hari, atau minggu, tergantung bagaimana kondisi trauma.

“Lebih dari 30% kematian karena trauma disebabkan oleh syok pendarahan,” katanya. Lebih jauh dia menjelaskan kematian akibat trauma dapat terjadi dalam hitungan detik hingga menit antara lain akibat cedera kepala atau tulang belakang. Trauma juga dapat menyebabkan kematian dalam hitungan menit hingga jam karena pendarahan subdural atau epidural, patah tulang pelvis, dan sebagainya.

Sementara itu, trauma yang merenggut  nyawa dalam hitungan hari atau minggu antara lain terjadi karena gagal multi organ.

Trauma yang paling sering terjadi atau sekitar 80% adalah pada otot dan tulang atau disebut sistem musculoskeletal. Menurutnya, penting sekali untuk membawa korban kecelakaan segera ke rumah sakit atau mengundang tim medis. Namun, sembari menunggu korban mendapatkan penanganan tim medis, ada baiknya orang-orang di sekitar korban juga berbuat sesuatu.

Head of Emergency Department Siloam Hospital Kebun Jeruk tersebut berbagi beberapa tip berdasarkan kasus-kasus yang sering terjadi. Dia mengingatkan yang terpenting saat melihat seseorang terkena trauma adalah jangan panik dan sebisa mungkin langsung menghubungi tim medis. Sebelum korban mendapatkan penanganan, lakukan sesuatu untuk menolongnya dan mencegah luka semakin parah.

Pada kasus patah tulang, cobalah untuk memasang kain kasa pada luka dan memasang alat emergency yang terbuat dari kayu yaitu spalk. Apabila ada tulang yang menonjol, jangan dorong kembali ke dalam, biarkan pada kondisi awal agar tim medis yang menangani. Setelah memasang kain kasa dan spalk kayu, bawa korban ke rumah sakit.

Saat mengalami patah tulang, masyarakat kerap lebih memercayai jasa pijat daripada datang ke dokter. Dia menjelaskan, jika terjadi patah tulang kemudian dipijat akan berpotensi membuat patahan semakin jauh.

Selain itu, jika kondisi tulangnya remuk, hasil pijat tidak akan bagus, karena tulang akan mudah terputus kembali. Di sisi lain, dokter akan menangani tulang yang remuk dengan lebih baik. Dokter akan menata ulang kondisi tulang yang remuk agar kondisinya kembali membaik.

KESALAHAN

Kesalahan yang sering terjadi di tengah masyarakat yaitu memberi pasta gigi, mentega, atau es batu di atas luka bakar. Padahal, pasta gigi dan mentega yang berbentuk krim akan menahan panas keluar dari kulit sehingga luka bakar akan semakin berat. Sementara itu, pemberian es batu membuat perubah-an suhu yang signifikan, sehingga tidak baik untuk luka bakar.

Tip lainnya jika terdapat bagian tubuh yang terputus karena suatu kecelakaan, segera masukkan ke plastik kedap udara, setelah itu taruh di dalam kumpulan es batu. Jangan memasukan bagian tubuh tersebut langsung ke dalam es batu karena jaringan akan mati. Menyimpan bagian tubuh dengan baik bertujuan untuk mengantisipasi kemungkinan operasi untuk menyambung lagi bagian tubuh.

Saat ada benda yang menancap ke tubuh misalnya pisau menusuk perut, beri sesuatu untuk membuat posisinya stabil tidak bergoyang. Jangan mencabut sendiri benda tersebut karena akan menimbulkan kerusakan lebih lebar. Hal lain yang perlu diperhatikan, membawa kor ban trauma ke rumah sakit dalam posisi berba ring lurus lebih baik daripada berbaring tetapi harus melipat bagian tubuh tertentu. Artinya, tidak masa lah jika mengangkut korban trauma menggunakan mobil bak terbuka.

Jika seseorang mengalami suatu trauma dan sedang sendirian di rumah, misal terkena pecahan kaca, hentikan pendarahan  segera dengan cara membebat luka menggunakan kain kasa atau handuk. Setelah ditutup, jangan terburu-buru membuka luka karena jaringan fibrin yang sedang terbentuk bisa lepas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (29/11/2015)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro