Bisnis.com, JAKARTA--Perancang Mode Hian Tjen ingin memajukan industri mode dengan menjadi anggota Ikatan Perancang Mode Indonesia (IPMI).
Dalam acara IPMI Fashion Trend 2016, Hian menerima pin dari Ketua Harian IPMI Tri Handoko dan Ketua Umum Dewan Pengurus IPMI Sjamsidar Isa. Penyematan pin tersebut dilakukan sebelum Hian menampilkan koleksi Spring/Summer 2016.
Menurutnya, sebagai perancang mode, bergabung dalam asosiasi profesi seperti ini bertujuan untuk memajukan industri mode di Indonesia. Alhasil, karya yang dibuat tak sebatas untuk memenuhi passion atau mengumpulkan pundi-pundi rupiah.
"Untuk memajukan industri fashion Indonesia," ujarnya usai peragaan busana di Senayan City, Selasa (1/12/2015).
Menurut Ketua Umum Dewan Pengurus IPMI Sjamsidar Isa, acara ini dilaksanakan sebagai wujud tanggung jawab organisasi kepada masyarakat. Melalui kesempatan ini pula, diberikan gambaran tentang tren mode tahun berikutnya. Dengan demikian, kreativitas harus terus dihidupkan. Hal ini, katanya, ditandai dengan mengangkat anggota baru yaitu Hian Tjen.
"Kreativitas harus selalu direvitalisasi dan hal ini ditandai dengan kami mengangkat seorang anggota baru yaitu Hian Tjen," katanya.
Hian Tjen merupakan 10 finalis dalam Concours Internationale des Jeunes Createurs de Mode, sebuah kompetisi untuk perancang mode muda di Paris pad 2004. Di Paris pula, Hian masuk dalam urutan lima teratas pada Concours Internationale des Jeunes Createurs de Bijoux.
Selain Hian, tren mode di tahun 2016 direpresentasikan dari karya Mel Ahyar, Danny Satriadi, Yogie Pratama, Carmanita, Tri Handoko, Stephanus Hamy dan Sutanto Danuwidjaja dari IPMI. IPMI adalah asosiasi profesi di bidang mode yang didirikan pada 1986.
Untuk bisa bergabung dalam organisasi ini, perancang mode harus menunjukkan komitmennya di antaranya harus berkarya minimal tiga tahun, memiliki workshop, serta memiliki ciri khas. Saat ini, paling tidak terdapat 40 desainer yang bernaung di bawah IPMI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
