Indonesia Banking Watch 2015-2016.
Referensi

BUKU: Peluang Perbankan di Tengah Tantangan Jangka Pendek

Fadjar Adrianto
Minggu, 31 Januari 2016 - 00:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tahun 2015 Indonesia menghadapi tantangan jangka pendek seperti melemahnya ekonomi dan jatuhnya nilai tukar. Namun, sejatinya ekonomi Indonesia masih memiliki fundamental yang kuat.

Para pelaku usaha, tak terkecuali di sektor perbankan nasional, semestinya tetap bersikap optimistis terhadap outlook ekonomi jangka panjang Indonesia. Kebijakan fiskal dan kebijakan ekonomi makro pemerintah Indonesia yang stabil mendukung prospek jangka panjang tersebut.

Hal ini antara lain tercermin dari rancangan anggaran negara 2016 yang menunjukkan besarnya tekad pemerintah Indonesia saat ini dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dengan cara meningkatkan belanja infrastruktur hingga 8% (dari Rp290,3 triliun menjadi Rp313,5 triliun).

Belanja infrastruktur yang meningkat tentunya akan memperluas aksesibilitas dan interkonektivitas. Dengan demikian, aktivitas ekonomi di negara yang terdiri dari 17.000 pulau ini pun ikut meningkat. Pada gilirannya, peningkatan aktivitas itu juga akan memperbesar kesempatan sektor perbankan untuk dapat tumbuh lebih tinggi lagi pada 2016.

Apalagi, dewasa ini pemerintah juga terus menciptakan berbagai insentif di bidang perdagangan dan investasi guna mendorong investasi asing langsung (foreign direct investment) masuk Indonesia.

Perdagangan dan investasi yang kian bergairah bakal membuka pintu peluang bisnis perbankan lebih lebar lagi. Misalnya, dalam memberikan fasilitas pembiayaan.

Data dan analisis mengenai kondisi perbankan Indonesia yang tersaji dalam buku Indonesia Banking Watch 2015 memperkuat sinyalemen di atas. Buku berbahasa Inggris ini memberikan gambaran komprehensif mengenai perkembangan sektor perbankan Indonesia selama 3 tahun terakhir (sejak 2013 hingga Juni 2015).

Ditinjau dari sisi jumlah total aset, modal inti, laba bersih, simpanan, pinjaman, pendapatan bunga bersih, laba operasional, dan rasio kecukupan modal, kinerja bank-bank di Indonesia secara umum tampak makin meningkat dan makin sehat.

Hal ini sejalan dengan pandangan Gubernur Bank Indonesia Agus D. W. Martowardojo, yang juga dimuat dalam buku ini. Ia menilai bahwa sektor keuangan Indonesia saat ini lebih kuat dibanding satu-dua dekade yang lalu, ketika kerapuhan finansial menggiring Indonesia kepada situasi krisis nilai tukar, krisis perbankan, dan krisis utang.

Sektor keuangan yang lebih sehat tersebut antara lain tercermin dari rasio kecukupan modal perbankan yang jauh melebihi dari persyaratan minimum, likuiditas yang relatif tinggi, rasio kredit bermasalah yang relatif rendah, tingkat profitabilitas yang terjaga, manajemen risiko yang baik, dan pengawasan yang ketat.

Buku ini tidak hanya bermanfaat bagi para pelaku sektor perbankan, tetapi juga bagi pelaku usaha nonperbankan dan masyarakat luas yang berkepentingan dengan kinerja sektor perbankan. Hal itu karena buku ini membeberkan laporan singkat kinerja finansial seluruh bank milik negara, bank devisa, bank nondevisa, bank pembangunan daerah, bank joint venture, hingga bank asing.

Jarang ada publikasi yang dapat menyampaikan data performa bank selengkap buku ini.

Menariknya, data kepemilikan saham setiap bank juga dipaparkan dalam buku ini. Koleksi data semacam ini pun terbilang langka di Indonesia. Buku ini tentunya layak menjadi referensi terpercaya Anda dalam berhubungan dengan sektor perbankan.

Judul : Indonesia Banking Watch 2015-2016
Tebal : 396 + xvi halaman
Penyunting : Fadjar Adrianto, Afriyanto & Rahmon Amri
Penerbit : Pustaka Bisnis Indonesia
Tahun : November, 2015
ISBN : 978-979-619-069-0

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Fadjar Adrianto
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Mingg (31/1/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro