Widhi Budimulia
Fashion

TREN FESYEN: Palet Merah yang Tak Ada Matinya

Wike Dita Herlinda
Sabtu, 6 Februari 2016 - 20:00
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Tidak semua orang percaya diri tampil menonjol dengan mengenakan busana merah terang. Sifatnya yang selalu standout, tegas, dan berani membuat warna tersebut banyak digunakan secara hati-hati oleh kaum hawa.

Namun, di dunia fesyen, merah memiliki tempat khusus dalam seleksi palet warna yang digunakan oleh para perancang mode. Seperti halnya hitam dan putih, merah merupakan kelir dominan yang dapat menjadifashion statementpemakainya.

Di tangan Widhi Budimulia, merah diracik ke dalam jahitan gaun malam nan glamor dan indah dikenakan oleh perempuan manapun. Dia mampu memberikan sentuhantimelesspada gaun-gaun rancangannya, dengan sedikit nuansa oriental.

Bagi etnis Tionghoa, merah merupakan warna sakral yang melambangkan kesucian, keagungan, dan keberuntungan. Untuk koleksi akhir tahun menjelang Natal ini, saya kembali menghadirkan nuansa merah, tuturnya, ditemui di Gran Melia Jakarta baru-baru ini.

Widhiyang akan memeringati 30 tahun sepak terjangnya di industri busana Indonesiameluncurkan 30 set busana dalam koleksi yang bertajukBenang Merah(The Red Line). Koleksi ini merefleksikan rancangan-rancangan fenomenalnya selama tiga dekade terakhir.

Sehingga, menyimak koleksi tersebut akan terasa seperti membuka album kenangan yang menggambarkan ciri khas dan karakter rancangan Widhi dari tahun ke tahun. Oleh karena itu, kebanyakanfittingdalam koleksi ini lebih klasik, sepertiA-lineataumermaid, katanya.

Glamor menjadi citra dominan dari setiap rancangan Widhi selama karirnya. Desainer yang hanya membuat busana berdasarkan pesanan klien itu mengaku membutuhkan waktu pengerjaan hanya 2 bulan untuk merampungkan koleksi terbarunya.

Dari segi bahan, dia memilih material yang terkesan mewah sepertilace,satin, duchess, jacquard, sifon, dantulle. Dia menambahkan beberapa detail seperti bordir dan opnaisel dengan permainan teknikdrapingdanbeadingpayet guna menambah kesan wah.

Karena bertema klasik, busana-busana Widhi kali ini didominasi potongan yang lebih simpel tapi tetap terkesan elegan. Dia memberi sentuhan hitam pada beberapa karyanya, dengan tambatan perhiasan sederhana di beberapacutting edgeuntuk membuat gaun lebih hidup.

Perancang yang kuliah di jurusan teknik pertamanan itu banyak juga memadukanflower print clothdan aplikasi bordir yang berkilauan dengan taburan kristal Swarovski dan aksesori ringan rancangan Elizabeth Wahyu.

Inilah gambar masa lalu saya yang tertuang dalam coretan yang awalnya berupa sketsa, dan akhirnya saya visualisasikan menjadi balutan busana yang menawan, ketika saya terpilih menjadi juara ke-3 dan favorit Lomba Perancang Mode [LPM] pada 1986, akunya.

Widhi menambahkan untuk memberi kesan modern pada karya-karyanya, dia menambatkan kombinasi pita-pita dalam permainan motif bunga. Selain itu, dia hanya memilih palet warna merah cerah untuk karyanya.

Dia mengaku menghindari warna-warna merah yang lebih matang untuk menyesuaikan selera konsumennya. Menurutnya, para kliennya yang telah berumur pun lebih menyukai warna merah cerah karena terkesan lebih enerjik danyouthfulketimbang marun.

Nah, memasukifestive seasonmenuju perayaan [Imlek], saya memakai banyak warna merah dengan berbagai posisi dan bentuk berupa tarikan garis yang tegas tapi tetap simpel dengan siluet yang menawan, baik bentukflowing[megar] maupundangling[menjuntai]. Busanawearablemenjadi fokus saya dengan bermacam aplikasi pita, tuturnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro