Ginjal/medicinet.com
Health

Bisakah Kita Hidup Normal dengan 1 Ginjal?

Rezza Aji Pratama & Nurbaiti
Sabtu, 13 Februari 2016 - 20:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Masalah jual beli ginjal kembali mencuat setelah terungkap adanya sindikat jual beli ginjal di wilayah Jawa Barat. Selain itu, selalu saja muncul di media sosial pernyataan orang-orang yang ingin mendonorkan atau menjual ginjalnya karena alasan ekonomi.

Sebenarnya, bisakah seseorang hidup normal hanya dengan satu ginjal?

Menurut Ari Fahrial Syam, Praktisi Kesehatan yang juga menjadi konsultan Gastroenterologi di sejumlah rumah sakit di Jakarta, menjelaskan bisa saja seseorang hidup normal dengan hanya satu ginjal saja.

Namun, perilaku dan pola hidup sehat tetap harus dijalani supaya tidak terjadi kondisi yang akan memperburuk fungsi ginjal. Secara umum memang tidak akan bermasalah buat seseorang untuk hidup hanya dengan satu ginjal.

Operasi untuk memindahkan ginjal pendonor ke resipien juga dilakukan secara laparaskopi, artinya hanya dengan sayatan kecil saja. Walau demikian, si pendonor tetap harus mempunyai gaya hidup sehat, terutama untuk kesehatan ginjal setelah operasi selesai dilakukan.

Di sisi lain, untuk menerima donor ginjal memang bukan perkara mudah. Apalagi, ketersediaan ginjal juga sangat terbatas. Ari menjelaskan secara umum, proses seseorang untuk mendonorkan ginjal itu tidak sesederhana yang dipikirkan.

Perlu rangkaian pemeriksaan yang menyeluruh untuk seseorang dapat mendonorkan ginjalnya. Proses pemeriksaan harus dilakukan secara komprehensif, bukan saja faktor fisik tetapi juga faktor psikis.

Selain melihat apakah seseorang yang akan mendonorkan ginjalnya tersebut benar-benar sehat khususnya kesehatan ginjalnya, juga perlu diperhatikan apakah ada kecocokan darah antara si pendonor dan si penerima ginjal baru.

Dokter Spesialis Nefrologi dari RS PGI Cikini Tunggul D. Simotorang menambahkan jika seseorang sudah terlanjur mengalami gagal ginjal, penderita hanya memiliki dua pilihan, yaitu dialisis atau cuci darah dan transplantasi.

Cuci darah biasanya dilakukan seminggu dua kali selama seumur hidup. Jika tidak teratur, tubuh akan teracuni sehingga akan berakibat fatal. Tunggul menjelaskan opsi paling bagus untuk penderita gagal ginjal sebenarnya adalah transplantasi atau pencangkokan ginjal.

Setelah menerima donor ginjal, penderita akan kembali hidup normal dan tidak perlu rutin cuci darah. Dari sisi biaya memang relatif mahal yaitu sekitar Rp250 juta. “Tetapi kalau hitung-hitungan cuci darah sebenarnya lebih murah karena selama tiga tahun cuci darah sama saja dengan biaya transplantasi,”katanya. ()

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Bisnis Indonesia, Minggu (14/2/2016)
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro