Bisnis.com, JAKARTA - Penulis Kristin Samah meluncurkan buku berjudulAnakku, Malaikatku, setelah buku Jalan Panjang Menuju Pulang (2015). Buku ini berkisah perjuangan Eugene Evan Handuran melawan kanker mata hingga akhirnya meninggal dunia di usia tujuh tahun pada 2001 silam.
Bertepatan dengan peringatan Hari Kanker Sedunia pada Minggu (14/2/2016), buku setebal 145 halaman ini seolah menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran deteksi dini kanker.
Di usia tiga tahun enam bulan, Evan, panggilan akrabnya, divonis mengidap retinoblastoma atau kanker mata. Berawal dari tumor, jenis kanker yang memang dikenal banyak menyerang anak-anak ini kemudian dengan cepat melumpuhkan retinanya, mengakibatkan bagian terpenting dari mata yang berfungsi menerima cahaya ini kehilangan fungsinya. Keputusan terberat pun kemudian harus diambil, salah satu bola mata Evan harus diangkat untuk menghentikan penyebaran kankernya.
"Pada awalnya, rasa ibalah yang selalu memenuhi ayah Evan ketika merawat anaknya yang menderita kanker mata. Namun situasi berubah ketika Evan justru lebih mengkasihani ayahnya, mengajari kedua orang tuanya melihat hidup dan kehidupan dengan cara Tuhan melihat kehidupan ini. Buku ini bukan tentang perjalanan seorang ayah, melainkan tentang seorang anak yang diberkati," ujar penulis Kristin Samah.
Berbagai pengobatan telah dijalani Evan, termasuk kemoterapi, hingga meninggal pada 2001 silam.
Pergumulan yang dilalui Evan bersama ayah dan ibunya dalam melawan ganasnya penyakit kanker ini tanpa disadari justru kemudian menjadi berkat dan sumber kekuatan bagi banyak orang do sekitarnya. Kisah ini dituturkan langsung oleh kedua orang tua Evan yakni Zakaria Munisera Handuran dan Vini Isobella Sopacua.
"Sesuai dengan arti namanya, prajurit muda yang dipandang dan utama, yang mengasihi dan membawa berkat. Evan tidak hanya kuat bertarung melawan penyakitnya dan juga mereka yang sedang mendampinginya," tutur Siti Gretiani, General Manager Gramedia Pustaka Utama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
