Bisnis.com, JAKARTA- Tidur merupakan bagian penting dari siklus biologis yang dibutuhkan tubuh semua orang.
Kurang tidur, bisa memberikan pengaruh buruk pada tubuh dan juga otak manusia. Namun masih banyak orang yang begadang dan kurang waktu tidurnya dengan berbagai alasan. Misalnya saja karena kebiasaan, atau terutama bekerja di shift malam.
Studi terbaru menyebutkan jika begadang kerja dapat memengaruhi otak perempuan lebih dari laki-laki, kata para peneliti.
Temuan tersebut menunjukkan bahwa efek sirkadian (jam otak) atau siklus biologis selama 24 jam pada kinerja otak secara signifikan lebih kuat pada perempuan dibandingkan pada pria, sehingga wanita lebih berisiko mengalami gangguan kognitif setelah melakukan shift malam.
"Kami menunjukkan untuk pertama kalinya bahwa melawan jam sirkadian memengaruhi kinerja pria dan wanita berbeda. Temuan penelitian kami hal tersebut bisa membuat defisit kognitif dan perubahan suasana hati," kata salah satu peneliti Nayantara Santhi dari Universitas Surrey.
Sikus yang disebut sebagai desynchronised atau siklus tidur-bangun dari 24 jam otak jam menyebabkan penurunan kemampuan mental seperti perhatian, kontrol motor dan memori kerja yang menurun.
Tim ini membandingkan fungsi otak 16 pria dan 18 peserta perempuan selama 28 jam dalam siklus harian dalam pekerjaan yang mereka lakukan.
Hal ini secara efektif jika siklus tidur-bangun dari 24 jam (sirkadian), ketika seseorang begadang kerja memberikan efek yang mirip dengan jet lag.
Penelitian, yang diterbitkan dalam Proceedings jurnal dari National Academy of Sciences, menimbulkan implikasi yang signifikan bagi pekerja nightshift perempuan seperti perawat, petugas keamanan dan polisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
