Dian Sastrowardoyo dan Nicolas Saputra dalam acara gala premiere film Ada Apa Dengan Cinta 2/Antara-Andreas Fitri Atmoko
Entertainment

FILM INDONESIA, Secuil Cerita di Balik Layar Ada Apa Dengan Cinta 2

Tisyrin Naufalty Tsani
Jumat, 29 April 2016 - 23:50
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Rasa penasaran para penggemar terhadap kelanjutan kisah Rangga dan Cinta, membuat Mira Lesmana dan kawan-kawan akhirnya memutuskan untuk menggarap Ada Apa Dengan Cinta 2.

Mira Lesmana dan Prima Rusdi menggodok skenario film ini mulai Januari 2015 selama kurang lebih 8 bulan. Setelah matang, syuting berlangsung pada Desember 2015 hingga awal 2016, memakan waktu lebih dari 30 hari. Pengambilan gambar di New York membutuhkan waktu sekitar seminggu, sedangkan di Yogyakarta selama 18 hari dan di Jakarta selama 10 hari.

Setidaknya terdapat 14 orang kru dan pemain dari Jakarta yang terbang ke New York. Mereka bekerja sama dengan production house setempat, dengan jumlah kru dan pemain dari New York sebanyak 20 orang yang turut terlibat.

“New York adalah tempat paling cocok untuk individu seperti Rangga,” kata Mira belum lama ini.

Dalam menggarap skenario baginya hampir tak ada kesulitan karena sudah memiliki background dari masing-masing karakter, tinggal pengembangannya saja. Sesekali dia hanya perlu duduk seorang diri untuk menyegarkan ide.

Selama proses pengambilan gambar, terasa sekali banyak pihak yang sangat membantu. Ketika suatu lokasi rupanya tidak cocok untuk syuting, maka ada saja yang menawarkan lokasi lainnya setelah tahu akan digunakan untuk keperluan Ada Apa Dengan Cinta 2.

Sebagai produser sekaligus penulis skenario film ini, dia kerap mendapatkan tambahan ide dari hasil diskusi dengan Riri Riza sebagai sutradara, dan juga dengan para pemain serta kru saat di lapangan. “Jadi proses kreatif tidak pernah berhenti pada saat syuting. Kami selalu mencari cara untuk membuat film menjadi lebih menarik,” tambahnya.

Salah satu pengalaman berkesan bagi perempuan berambut keriting itu adalah saat syuting di Punthuk Setumbu. Kru tidak tidur dua hari dua malam untuk mempersiapkan adegan di sana.

Terkait dengan musik yang mengiringi film, lanjutnya, Anto Hoed dan Melly Goeslaw rupanya sudah selesai mengerjakan sekitar 90% musik dan lagu sebelum kru memasuki proses editing. Dengan begitu, ketika proses editing berlangsung, kru sudah memiliki musik yang kuat yang membuat mood adegan sama dengan mood musik.

Menurutnya, Melly bekerja sembari membaca skenario dengan sangat detail, bukan membuat musik dan lagu setelah film jadi.  “Ini membuat proses pasca produksi sangat mengalir, very fluid,” ujarnya.

Lain lagi cerita dari Riri, salah satu tantangan baginya adalah suhu yang sangat dingin di Brooklyn, New York. “Saking dinginnya tulang terasa sakit,” katanya.

Sebelum syuting, dia sudah sempat mengunjungi New York terlebih dahulu. Dia juga berdiskusi secara online dengan kru di New York.

Syuting di New York sempat mundur dibandingkan jadwal aslinya. Salah satu hal yang menyenangkan adalah salju turun pada hari pertama syuting tanpa alat bantuan. Sebelumnya kru sempat merasa was-was tidak akan turun salju karena butiran putih itu diperlukan untuk keperluan pengambilan gambar.

Dia juga mengakui bahwa kerapkali terjadi perubahan-perubahan yang tidak terduga sebelumnya selama menggarap film. Lokasi syuting di Jakarta misalnya, ada yang harus berubah pada saat-saat terakhir.

Riri mengaku kaget sangat melihat Ada Apa Dengan Cinta 2  pertama kali di layar lebar. Ada beberapa adegan yang menurutnya, tak hanya sekadar dilihat, tapi harus dirasakan. Semua elemen di film ternyata bekerja dengan baik

“Di layar lebar, film Ada Apa Dengan Cinta 2 yang kami buat terlihat sangat bersinar. Semoga penonton juga menemukan hal yang sama,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro