Bisnis.com, JAKARTA-Memasuki Ramadan, beberapa kalangan sudah mulai mempersiapkan pakaian-pakaian tertutup (modest wear) yang akan digunakan untuk berbagai macam acara hingga saat hari raya Idulfitri tiba.
Untuk menambah referensi gaya, Badan Ekonomi Kreatif (Barekraf) menggandeng desainer-desainer berbakat untuk memamerkan koleksi modest wear mereka dengan berbagai konsep unik. Mereka a.l. Dian Pelangi, Sofie, dan AcakAcak.
Para perancang yang masing-masing memiliki gaya unik yang berbeda-beda itu meluncurkan koleksinya di sela-sela perhelatan Muslim Fashion Festival (Muffest) Indonesia 2016 di Senayan, Jakarta belum lama ini.
Dian tampil menjadi pembuka dengan koleksinya yang bertajuk Lembayung Jiva. Set-set busana yang dipamerkan sesuai dengan karakter khas karya Dian, yang sarat permainan kelir berani dan cutting yang bernuansa glamor.
Bagi Anda yang lebih menyukai modest wear dengan potongan dan palet warna yang tidak terlalu mencolok atau mencuri perhatian, perlu kehati-hatian dalam memilih busana dari koleksi tersebut.
Namun, bagi pribadi yang berkarakter stylish, glamor, dan extravagant, rancangan-rancangan Dian dalam koleksi Lembayung Jiva bisa ditambahkan ke dalam daftar inspirasi dan referensi gaya untuk lebaran Anda.
“Koleksi ini terinspirasi dari warna-warna terang di Kawah Ijen, Banyuwangi. Misalnya warna electric blue pada api Ijen yang berkilauan dan flowy. Karakter seperti itulah yang saya angkat ke dalam koleksi ini,” paparnya.
Hal itu menjelaskan mengapa Dian banyak memainkan warna-warni tegas dengan sentuhan kilap; seperti hijau kemiau emas, merah terang, oranye kemilau emas, biru menyala, ungu pucat, hingga hitam dan emas.
Dian juga terinspirasi dari abu di Kawah Ijen. Hal itu tercermin dari penggunaan teknik tie-dye untuk melahirkan ilustrasi kawah. Keseluruhan set busana dalam koleksi tersebut didominasi aksen megar dan flowy yang terkesan nyaman meski berbalutkan nuansa glamor.
Kontras dengan Dian, desainer Sofie menawarkan set-set busana yang lebih demure. Palet gelap seperti hitam dan kelabu tua menjadi pilihan favorit perancang muda tersebut. Dia mengombinasikannya dengan cutting yang lebih modern dan wearable.
Dia banyak bermain pada aksen outter yang menyerupai mantel panjang dengan aksen drape dan potongan asimetris. Meskipun didominasi warna-warna gelap, koleksi Sofie cukup mudah dipadupadankan untuk beradaptasi dengan segala macam acara.
Koleksi yang lebih edgy dan futuristik ditawarkan oleh para lulusan LPTB Susan Budihardjo yang tergabung dalam kelompok yang menamakan diri AcakAcak. Geng ini mulai menanjak namanya seiring dengan berbagai koleksi eksentrik yang terus mereka luncurkan.
Untuk edisi modest wear, kelompok yang terkenal dengan penggunaan material zero waste itu tetap konsisten dengan desainedgy tanpa menanggalkan kaedah busana tertutup. Palet monokrom hitam, putih, dan abu-abu kembali menjadi pilihan mereka.
Permainan motif kotak-kotak juga cukup menonjol dalam koleksi tersebut. Perpaduan aksen asimetris dan fitting longgar memberi kesan koleksi ready to wear AcakAcak nyaman digunakan meskipun potongannya sedikit rumit.
Mulai dari desain pakaian tertutup yang glamor hingga yang modern dan futuristik, semua dapat dipilih sesuai selera Anda. Baik karya Dian yang extravagant, maupun koleksi AcakAcak yang edgy, semuanya didesain untuk Anda yang siap menjadi pusat perhatian dengan sandang yang eye catchy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
