Pedagang memperlihatkan rokok elektronik/Antara-Nova Wahyudi
Health

Ini Sejumlah Fakta Soal Rokok Elektrik

Hafiyyan
Minggu, 24 Juli 2016 - 22:12
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Melalui hasil penelitian, sejumlah pihak berpendapat rokok elektrik dapat menjadi alternatif pengganti rokok konvensional. Pasalnya, berbagai dampak negatif terhadap kesehatan dapat diminimalkan.

Lembaga riset pemerhati kesehatan Public Health England melakukan kajian atas dampak konsumsi rokok elektrik di Inggris telah mencapai angka konsumsi sebesar 2,8 juta orang. Hasilnya, rokok elektrik sudah tepat dijadikan alternatif bagi para perokok, karena memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.

Menurut Public Health England, tidak ada bukti yang menunjukkan adanya bahaya dari paparan uap rokok elektrik bagi perokok pasif. Selain itu, rokok elektrik juga tidak terbukti dapat memicu munculnya konsumen rokok baru.

Dirilisnya hasil kajian tersebut pada awal bulan ini menarik perhatian Achmad Syawqie, pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik Indonesia. Pihaknya pun sedang melakukan riset terkait kandungan dan dampak konsumsi rokok elektrik terhadap kesehatan.

“Beberapa bukti kajian telah menunjukkan rokok elektrik lebih rendah bahayanya dibandingkan dengan rokok konvensional,” ujarnya dalam siaran pers, Minggu (24/7/2016).

Dia menambahkan, sejak awal maraknya konsumsi rokok elektrik, banyak kelompok masyarakat di Indonesia yang takut karena dinilai lebih berbahaya daripada rokok konvensional. Namun, opini ini sering kali tidak sesuai dengan bukti kajian ilmiah.

Derek Yach, executive director of the Vitality Institute yang sebelumnya menjadi kepala pengontrolan tembakau di WHO, pada Juni lalu juga menulis artikel yang menekankan pentingnya peran pemerintah untuk mengenal tren harm reduction dari produk dengan risiko kesehatan yang lebih rendah.

Dia mencontohkan salah satu kasus ialah rokok elektrik. Pemerintah menurutnya bisa mengembangkan peraturan yang mendorong perokok untuk beralih kepada alternatif tersebut.

Yach menjelaskan, apabila kebijakan kemasan polos rokok dapat mengurangi potensi perokok baru dan memperlambat angka kematian dalam 35-50 tahun ke depan, maka konsumsi rokok elektrik diyakini dapat memperbaiki kesehatan 1 miliar perokok dalam 10-20 tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Hafiyyan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro