Ilustrasi/JIBI
Health

Gangguan Jiwa & Terorisme

Juli Etha Ramaida Manalu
Selasa, 26 Juli 2016 - 11:14
Bagikan

Kabar24.com,JAKARTA— Sejumlah serangan terhadap masyarakat sipil yang terjadi di Amerika dan Eropa baru-baru ini mengungkapkan adanya kesenjangan dalam usaha para intelijen untuk melacak oknum perseorangan yang diduga pelaku ekstrimis serta untuk mencegah terjadinya pembunuhan massal.

Hal ini disampaikan oleh pejabat anti trorisme di Amerika, Inggris dan Prancis.

Dari sisi legal dan strategi perspektif, investigator anti terorisme global fokus kepada plot oleh kelompok-kelompok kekerasan dengan ideologi yang dikenal seperti ISIS.  Di Amerika, hukum yang dibuat untuk melindungi warga dari tindakan memata-matai oleh pemerintah yang dianggap mengganggu bisa membatasi investigasi atas seseorang kecuali mereka memiliki ikatan dengan kelompok terror yang memang terbukti.

Perbedaan taktik dalam serangan-serangan ini terlihat sangat kontras dengan serangan lain di Paris pada November lalu serta kejadian di Brussel pada Maret yang dilakukan oleh kelompok militan yang memang terhubung langsung dengan ISIS.

Menurut pejabat anti terorisme Amerika dan Amerika, para penyidik Prancis telah menahan lima orang yang diduga terlibat dalam serangan Nice. Namun, sejauh ini, mereka belum menemukan bukti bahwa serangan tersebut diarahkan oleh militan asing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro