Para anggota kru film Garin Nugroho bersiap di rumah tua di wilayah Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Solo, Selasa (29/9/2015). Rumah tua milik seniman tari, Sardono W. Kusumo, itu digunakan salah satu lokasi shooting film terbaru Garin berjudul Setan Jawa. /JIBI-Ayu Abriyani K.P
Entertainment

Setan Jawa, Film Bisu dari Mitologi Jawa

Azizah Nur Alfi
Senin, 22 Agustus 2016 - 18:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Sineas Garin Nugroho mempersembahkan sebuah film bisu yang mengangkat mitologi Jawa dan menyesuaikannya dalam film tari kontemporer yang terinspirasi dari karya Friedrich Wilhelm Murnau, Nosferatu.

Setan Jawa merupakan film bisu hitam putih pertama karya Garin Nugroho dan akan diiringi dengan orkestra musik gamelan secara live yang dibuat oleh Rahayu Supanggah.

Seperti dalam keterangan resmi kepada Bisnis.com, Senin (22/8/2016), film bisu hitam putih ini sebagai perayaan 35 tahun Garin Nugroho berkarya di industri film. Film bisu ini akan diputar perdana pada 3 dan 4 September 2016 di Gedung Teater Jakarta.

Dalam Setan Jawa, Garin Nugroho dan Rahayu Supanggah yang dipertemukan kembali setelah 10 tahun yang lalu berkolaborasi dalam proyek 'Opera Jawa'.

Rahayu Supanggah merupakan seorang seniman musik yang telah dan masih memperkenalkan dan mempopulerkan musik gamelan Jawa ke masyarakat dunia selama lebih dari 40 tahun.

Dia akan menampilkan sebuah orkestra gamelan yang akan mengiringi film bisu hitam putih karya Garin, dibawakan secara langsung dengan 20 pengrawit (pemusik gamelan). Film ini juga akan menampilkan Asmara Abigail sebagai Asih, Heru Purwanto sebagai Setio, dan Luluk Ari sebagai Setan Jawa.

Bercerita tentang kisah cinta dan tragedi kemanusiaan dengan latar waktu awal abad ke-20. Setio, seorang pemuda dari desa miskin jatuh cinta dengan Asih, seorang putri bangsawan Jawa.

Lamaran yang ditolak membuat Setio mencari keberuntungan melalui kesepakatan dengan iblis yang dikenal sebagai ‘Pesugihan Kandang Bubrah’ untuk mencari kekayaan dan nantinya dapat melamar Asih.

Setio akhirnya menjadi kaya dan kawin dengan Asih, mereka hidup bahagia dalam rumah Jawa yang megah.

Asih kemudian mengetahui bahwa suaminya menjalani laku pesugihan kandang bubrah. Asih yang sangat mencintai suaminya kemudian menemui setan pesugihan.

Asih meminta pengampunan pada setan agar suaminya pada saat kematiannya tidak menjadi tiang penyangga rumah.

Garin Nugroho yang bertindak sebagai produser sekaligus sutradara Setan Jawa mengatakan, film ini menyatukan perspektif kontemporer dengan tari tradisi, musik, hingga fashion dalam ruang bebas intrepretasi.

"Setan Jawa dikisahkan dalam bingkai sejarah periode awal abad ke-20 sebagai konsep waktu yang menarik untuk dieksplorasi. Memungkinkan ekspresi film ini bergerak antara tradisi dan kontemporer dan dalam beragam silang disiplin dan budaya," tuturnya.

Perilisan film Setan Jawa di Jakarta merupakan penampilan pertama sebelum diputar pada world premier di Opening Night of Asia Pacific Triennial of Performing Arts di Melbourne pada Februari 2017, yang menjadi film bisu hitam putih Indonesia dengan iringan musik gamelan ditampilkan secara langsung ketika pemutaran film.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro