Ikan Hiu/www.ecotravelmexico.com
Health

Awas, Sirip dan Otot Hiu Bisa Picu Risiko Alzheimer

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 1 September 2016 - 14:13
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Tingkat konsumsi daging ikan hiu di Asia kini semakin besar. Pasalnya orang percaya daging ikan hiu bisa memberikan manfaat kesehatan yang tinggi.

Ternyata, tidak sepenuhnya benar jika ikan hiu bisa memberikan kesehatan pada tubuh manusia. Peneliti menemukan adanya konsentrasi tinggi racun terkait dengan penyakit neurodegeneratif seperti penyakit Alzheimer di sirip dan otot hiu.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa manusia yang mengkonsumsi bagian sirip dan otot ikan hiu mungkin berisiko untuk terkena penyakit saraf." kata penulis senior studi Deborah Mash, Profesor of Neurology di University of Miami di Amerika Serikat.

Hasil tersebut mengacu pada penelitian dengan mengumpulkan sampel sirip dan jaringan otot dari 10 spesies hiu yang ditemukan di Atlantik dan Samudra Pasifik. Hasilnya ditemukan konsentrasi dua racun - merkuri dan beta-N-metilamino-L-alanin (BMAA).

"Studi terbaru terkait BMAA untuk penyakit neurodegenerative seperti penyakit Alzheimer dan amyotrophic lateral sclerosis (ALS)," kata Mash.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Racun, para peneliti melaporkan mendeteksi konsentrasi merkuri dan BMAA di sirip dan otot dari semua spesies ikan hiu pada tingkat yang dapat menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia.

Sementara kedua merkuri dan BMAA sendiri menimbulkan risiko kesehatan, mereka juga mungkin memiliki dampak beracun sinergis. "Hiu adalah predator, hidup lebih tinggi di web makanan, jaringan mereka cenderung menumpuk dan berkonsentrasi racun, yang mungkin tidak hanya menimbulkan ancaman bagi hiu kesehatan, tetapi juga menempatkan konsumen manusia bagian hiu pada risiko kesehatan," ujar penulis utama Neil Hammerschlag dari University of Miami Rosenstiel School of Marine dan Atmospheric Science.

Produk Shark termasuk sirip hiu, tulang rawan dan daging yang banyak dikonsumsi di Asia dan global dalam masyarakat Asia, sebagai makanan lezat dan sebagai sumber obat tradisional Cina.

Selain itu, suplemen makanan yang mengandung tulang rawan ikan hiu yang dikonsumsi secara global. "Orang-orang harus menyadari dan mempertimbangkan membatasi konsumsi hiu," kata Hammerschlag.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : boldsky.com
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro