Ilustrasi: Pemeriksaan kanker payudara/webmd
Health

Metode Paliatif Bantu Penderita Kanker Kurangi Stres

Azizah Nur Alfi
Selasa, 20 September 2016 - 10:58
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Semakin meningkatnya angka penderita kanker di Indonesia selama beberapa waktu terakhir membuat dunia medis dan para pemerhati kanker terus mengupayakan berbagai metode pengobatan yang dapat meringankan beban para penderita kanker.

Ada begitu banyak metode pengobatan kanker yang sudah familiar di tengah masyarakat, antara lain metode pembedahan, kemoterapi dan radioterapi.

Selain ketiga metode tersebut adapula metode perawatan paliatif yang merupakan salah satu metode yang bersifat terpadu, aktif dan menyeluruh, yang dilakukan dengan pendekatan multidisiplin, terintegrasi antara dokter, dokter spesialis, perawat, terapis, petugas sosial medis, psikolog, rohaniawan, relawan dan profesional lain yang diperlukan.

Jika metode pengobatan pada umumnya bertujuan untuk mengobati dan menyembuhkan secara fisik, maka lain halnya dengan metode paliatif.

Metode paliatif lebih menyasar pada aspek psikologi penderita kanker dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita kanker dengan menghadirkan rasa tenang dan nyaman tanpa merasa tertekan atas penyakit yang diderita, baik secara fisik (nyeri, mual, muntah) maupun psikis yang berbasis spiritual. Hal inilah yang tengah digaungkan oleh Yayasan Kanker Indonesia (YKI).

Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dan Ketua Perhimpunan Onkologi Indonesia (POI), Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, Sp. PD-KHOM, menjelaskan melalui metode paliatif ini maka penderita kanker akan belajar untuk berdamai dengan penyakitnya.

Dengan begitu, perlahan-lahan mereka tidak lagi melihat kanker sebagai momok menakutkan yang membuat tingkat stres dikalangan penderita semakin tinggi. Seperti diketahui, stres yang tinggi akan memperburuk kondisi penderita.

Perasaan bahagia, jauh dari stres sangat diperlukan bagi para penderita kanker untuk membantu proses penyembuhan. Adapun penderita kanker stadium akhir yang menerapkan metode ini, acapkali dapat membuat tingkat harapan hidup mereka lebih panjang dari vonis yang telah dijatuhkan dokter.

Namun, masih banyak masyarakat dan para penderita kanker di Indonesia yang belum mengetahui metode paliatif ini.

"Oleh karena itu YKI merasa turut bertanggungjawab untuk bekerjasama dengan pihak medis dalam mensosialisasikan metode ini," tuturnya dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Selasa (20/9/2016).

Sosialisasi yang dilakukan salah satunya melalui kegiatan bertajuk RetroRun, yakni sebuah ajang lari mundur revolusioner yang pertama di Indonesia pada Minggu, 18 September kemarin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro