Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun sudah sejak lama rumah mode Eropa mendominasi jagat fesyen luxurydunia, bukan berarti gaya a la Amerika tidak memberi pengaruh besar dalam industri fesyen. Amerika masih menjadi barometer mode favorit karena gayanya yang khas dan effortless.
Tren fesyen di Amerika dipengaruhi oleh dua kutub besar, yaitu East Coast dan West Coast. East Coast sendiri didominasi oleh pergerakan tren di New York, sedangkan West Coast diwarnai oleh geliat mode di California.
Tren mode di East Coast cenderung terinspirasi oleh potongan-potongan yang lebih edgy dan sedikit cuek layaknya gaya jalanan (street style) para New Yorker. Karena udara di sana cenderung lebih dingin, gaya busana East Coast pun lebih condong ke pakem chicdan posh.
Secara kontras, fesyen a la West Coast lebih terkesan free-spirited karena wilayahnya yang dinaungi udara pantai nan hangat. Nuansa glamor lebih disukai, dengan motif grafis atau print, aksen rickrack dan rope, mutiara danmacramé, serta nuansa bohemian yang santai.
Keunikan tren di East Coast dan West Coast itu diramu menjadi paduan set-set busana yang menarik dari Tory Burch. Perancang kenamaan tersebut meluncurkan koleksi musim semi/panas 2017-nya yang bertajuk When East Coast Meets West Coast.
“East Coast dan West Coast memiliki karakter uniknya sendiri, yang memberi warna pada dunia fesyen di Amerika. Namun, secara umum, karakter santai dan effortless adalah denyut nadi dari gaya Amerika,” kata Tory saat peluncuran pada pertengahan September.
Peleburan gaya kedua kutub fesyen Amerika itu terlihat dari pemilihan palet yang dimainkan Tory. Dia mencomot gaya preppy klasik dari New York yang didominasi kelir pink anggrek dan hijau segar pada sekuen pembuka.
Warna-warni berani cerah lain juga banyak diadaptasi Tory pada koleksinya. Di antaranya adalah biru laut, biru tua, merah menyala, oranye pupus, dan kuning. Agar tidak mencolok, dia menyeimbangkannya dengan sentuhan palet netral seperti putih, gading, dan coklat pasir.
Dari segi siluet, Tory mengkompromikan busana dengan aksen structured tailoringyang terkesan serius untuk musim semi dan panas. Gaya-gaya East Coast sepertiempirewaists, celana lebar, celana pelaut, dan blazer nan tomboy banyak ditonjolkan.
Agar lebih luwes, dia menjinakkan aksen East Coast tersebut dengan sentuhan gaya West Coast melalui penggabungan potongan yang lebih ringan, seperti;breezy dress, blus longgar, dan celana pendek.
Untuk lebih menyelaraskan dengan tema musim semi dan panas yang rileks daneffortless, Tory juga mempersembahkan berbagai siluet boho seperti rok hostessdengan hemline melambai, croptops, tunik, serta kaftan yang nyaman.
Koleksi tersebut turut menonjolkan berbagai motif grafis bernuansa floral, garis, dan pelaut (nautical). Tidak lupa, Tory menambatkan motif batik bohemian dan patchwork floral yang sesuai untuk berbagai festival pada musim panas tahun depan.
Menilik materialnya, Tory menggunakan berbagai macam kain dan bahan yang bertekstur kontras; mulai dari burlap linen, rajutan katun, sutra shantung, hingga fil yang lembut dan bordir.
Dia juga bermain dengan aplikasi,rickrack, fringe, kepang, renda, dan mutiara untuk memperkaya dimensi pada busananya. Kesan kemilau dihadirkan melalui penyematan aksenthreadwork metalik dan bebatuanmoonstones.
Secara umum, koleksi bernuansaeffortless ini cocok dipadupadankan dengan berbagai jenis aksesori mulai dari moccasins hingga mutiara, sneakershingga high heels, maupun tas kayuvintage hingga gelang rantai.
Karena kaya motif dan tekstur, ada baiknya koleksi ini disandingkan dengan tata rias natural yang minimalis dan simpel. Tonjolkan riasan wajah dewy dan rambut tergerai lepas agar selaras dengan nuansa musim semi dan panas yang rileks dan santai.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
