Bisnis.com, JAKARTA - Film dokumenter Nokas mendapat sambutan baik setelah diputar di Singapore International Film Festival 2016 dan Screendocs Expanded di Jakarta. Selanjutnya, film yang bercerita tentang kompleksitas pernikahan di Nusa Tenggara Timur itu, akan menyambangi Yogyakarta dalam rangkaian Festival Film Dokumenter 2016.
Dalam festival tersebut, Nokas akan berkompetisi dengan enam film lain pada kategori Film Dokumenter Panjang. Nokas akan diputar pada Jumat (9/12) besokpukul 20.30 WIB di Gedung Societet Militaire, Taman Budaya Yogyakarta Jl. Sri Wedani No. 1 Yogyakarta. Setelah pemutaran akan dilanjutkan dengan tanya jawab dengan sutradara film Nokas.
Nokas adalah film panjang pertama sutradara Manuel Alberto Maia yang mendapat pelatihan membuat film dokumenter pada program KickStart! tahun 2013 di Kupang yang diadakan oleh In-Docs, sebuah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk mempromosikan dan mengembangkan film dokuementer. Pada pelatihan itu Abe, begitu dia biasa dipanggil, memproduksi film pendek pertamanya berjudul Kaos Kupang.
Film Nokas mengusung tema sentral yakni Bélis. Abe mengatakan bahwa persoalan ini penting di kalangan anak muda sebab banyak anak muda yang kesulitan menikahi pacarnya karena nilai bélis yang tinggi atau ketika akhirnya menikah. Tradisi ini dianggap menjadi semacam pemicu kekerasan domestik terhadap perempuan.
Penulis kritik film Indonesia Eric Sasono yang menonton pada acara Screendocs Expanded di Jakarta menyebut film Nokas adalah salah satu film Indonesia terbaik tahun ini.
"Nokas adalah film dokumenter tentang keluarga yang menarik," tutur Amir Muhammad, sutradara dari Malaysia yang berkesempatan menonton film Nokas di Singapore International Film Festival 2016, melalui siaran pers pada Kamis (8/12).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
