Pusat Layanan Autis di Denpasar Bali/Bisnis.com-Azizah Nur Alfi
Health

Menengok Pusat Layanan Autis di Kota Layak Anak

Azizah Nur Alfi
Senin, 9 Januari 2017 - 10:47
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kota Denpasar memiliki Pusat Layanan Autis yang menjadi percontohan nasional. Selain Denpasar, pusat layanan autis juga ada di Kota Surakarta. Penyediaan lembaga yang memberi pelayanan kepada disabilitas ini menjadi salah satu indikator yang harus dipenuhi untuk menjadi Kota Layak Anak.

Pusat Layanan Autis Surakarta setiap hari melayani rata-rata 26 anak berusia 2-15 tahun. Psikolog Pusat Layanan Autis Surakarta, Sri widadiningsih, menyebut sejumlah anak ini ditangani 9 terapis dan dua psikolog. Adapun, satu pegawai bertugas di bagian Administrasi. Sehingga, total ada 12 petugas di Pusat Layanan Autis yang masih berstatus honorer.

"Karena keterbatasan SDM, maka masih banyak daftar tunggu. Daftar tunggu 11 anak dalam kota dan 11 anak luar kota," tuturnya.

Pusat layanan autis ini memberi beberapa jenis terapi seperti terapi wicara, terapi bina diri, okupasi terapi. Dalam setiap kehadiran, siswa mendapat dua jenis terapi selama dua jam.

Keterbatasan SDM juga menjadi kendala bagi Pusat Layanan Autis Kota Denpasar. Saat ini Pusat Layanan Autis Kota Denpasar menangani 112 anak berusia dua hingga 20 tahun. Mereka ditangani oleh 24 tenaga pendidik dan terapis yang merupakan tenaga honorer.

"Tahun ini ada 60 pendaftar, tetapi yang di-assessement hanya 30 anak. Sedangkan tahun lalu ada 80 anak. Dengan ada siswa yang keluar masuk, maka total siswa tahun ini 112 anak," tutur Ketua Pengurus Harian Pusat Layanan Autis Kota Denpasar I Nyoman Handika.

I Nyoman mengatakan, banyak masyarakat yang datang ke pusat layanan autis ini untuk mendaftar agar anggota keluarga mereka segera tertangani. Namun, terbatasnya jumlah terapis dan pendidik menyebabkan mereka harus masuk dalam daftar tunggu.

Dalam satu kelas berisi lima anak ditangani oleh minimal dua terapis maupun pendidik. Dalam kondisi khusus, seorang anak autis ditangani oleh satu terapis maupun pendidik. I Nyoman mengatakan, penanganan anak autis harus sinergi antara pusat layanan dan orangtua.

"Kami hadir sejak 2010. Oleh karena itu ada banyak program dan pendekatan di pusat layanan. Selain kepada anak, kami juga memberi seminar untuk orangtua agar mereka dapat menangani secara tepat ketika di rumah," imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Azizah Nur Alfi
Editor : Nancy Junita
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro