Fashion

Rata-rata Uang yang dikeluarkan untuk Latte Factor

Azizah Nur Alfi
Selasa, 31 Januari 2017 - 22:20
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Membelanjakan uang untuk kebutuhan hidup dasar seperti pangan dan sandang adalah hal yang wajar. Namun, tidak banyak yang menyadari ada juga pengeluaran yang disebut dengan Latte Factor.

Latte Factor adalah pengeluaran-pengeluaran kecil untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan, tetapi dilakukan berulang kali. Pengeluaran kecil ini yang sebenarnya jika dikumpulkan dapat bermanfaat untuk investasi.

Berapa rata-rata pengeluaran untuk latte factor ini? Data PermataBank, mengutip dari Research on Indonesians Latte Factor: Internal Research, menunjukkan 9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp900.000 per bulan untuk latte factor. Hal ini sejalan dengan hasil survei dari Share of Wallet oleh Kadence International Indonesia bahwa masyarakat Indonesia menabung rata-rata hanya 8% dari pendapatannya. Sementara sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, termasuk di dalamnya berupa latte factor.

Latte factor misalnya, membeli kopi di gerai coffee shop setiap hari, membeli aksesoris baru setiap bulan. Bahkan, latte factor tanpa sadar hadir di rekening bank berupa biaya-biaya dari berbagai transaksi perbankan.

Psikolog Anjeng Raviando mengatakan generasi millennials sejak kecil dimanjakan dengan kecanggihan teknologi dan mengikuti tren yang sedang berlangsung. Kebiasaan ini membuat mereka tidak dapat menahan keinginannya untuk mendapatkan sesuatu secara cepat tanpa pikir panjang. Akibatnya, mereka kerap mengeluarkan uang untuk membeli barang-barang yang sekadar memuaskan nafsu atau mengikuti tren.

Aktor Hamish Daud juga mengamini hal tersebut. "Dulu saya sering sekali makan di restoran mewah, belanja yang tidak terlalu penting. Tanpa disadari, pengeluaran untuk hal tersebut membengkak. Belajar untuk #SayangUangnya, saat ini saya mulai mengurangi Latte Factor dan menyisihkan pendapatan untuk ditabung," katanya seperti dikutip dari siaran pers pada Selasa (31/1).

Direktur Retail Banking PermataBank, Bianto Surodjo, mengatakan gerakan #SayangUangnya yang dikampanyekan PermataBank diharapkan dapat menginspirasi generasi saat ini untuk mengedukasi tentang pengelolaan keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro