Gerakan Sayangi Uangnya bank Permata/dokumen
Relationship

Hidup Hemat dengan Konsep "Latte Factor"

Mia Chitra Dinisari
Rabu, 1 Februari 2017 - 10:18
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Membelanjakan uang untuk kebutuhan hidup dasar seperti pangan, sandang adalah suatu hal yang wajar. Akan tetapi ada juga pengeluaran yang disebut dengan ”Latte Factor”* yaitu pengeluaran – pengeluaran kecil untuk hal yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan namun dilakukan berulang kali.

Misalnya membeli kopi di gerai coffee shop setiap hari, beli aksesoris baru setiap bulan. Bahkan ”latte factor” juga hadir tanpa sadar di rekening bank berupa biaya-biaya dari berbagai transaksi perbankan.

Padahal, ketika dihitung – hitung, pengeluaran ”latte factor” ini cukup besar. Berdasarkan data yang PermataBank dapatkan**, 9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp. 900,000 perbulan untuk ”latte factor”. Hal ini sejalan dengan hasil survei dari ”Share of Wallet” oleh Kadence International Indonesia bahwa masyarakat Indonesia menabung rata-rata hanya 8% dari pendapatannya, dimana sisanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk didalamnya hal-hal berupa ”latte factor”.

Menanggapi mengenai “latte factor” ini, Anjeng Raviando selaku psikolog mengungkapkan generasi millennials yang dari kecil sudah dimanjakan dengan kecanggihan teknologi diikuti dengan tren yang sedang berlangsung.

"Kebiasaan ini membuat mereka tidak dapat menahan keinginannya untuk mendapatkan sesuatu secara cepat tanpa pikir panjang. Akibatnya, mereka kerap mengeluarkan uang untuk barang-barang sekedar untuk memuaskan nafsu atau mengikuti tren yang sedang berlangsung.” ujarnya dalam acara #SayangUangnya yang digelar PermataBank.

Kebiasaan “Latte Factor” juga diamini oleh Hamish Daud seorang Aktor yang mengatakan, “Dulu saya sering sekali makan di restoran mewah,  belanja yang tidak terlalu penting. Tanpa disadari, pengeluaran untuk hal tersebut membengkak.

"Belajar untuk #SayangUangnya, saat ini saya mulai mengurangi pengeluaran saya serta menyisihkan pendapatan untuk ditabung, ujarnya.

Menyikapi hal ini, Bianto Surodjo - Direktur Retail Banking PermataBank menyatakan, ”PermataBank menemukan bahwa hal yang paling sulit dikontrol oleh konsumen saat ini adalah mengatur pengeluaran yang kecil - kecil namun sering dilakukan. Masalah konsumerisme yang dihadapi oleh masyarakat sekarang ini bukanlah karena uang itu sendiri," ujarnya.

Hal itu, katanya juga karena kurangnya pengertian tentang pengelolaan uang. Gerakan #SayangUangnya diharapkan dapat menginspirasi generasi saat ini untuk tetap mengedepankan masa depan dan mengedukasi tentang pengelolaan keuangan.”

Bianto menambahkan, “Tidak hanya mengurangi biaya-biaya ini, nasabah juga bisa menambah isi tabungan dari cashback yang didapat dari belanja kebutuhan dasar. Spesial di tahun 2017, PermataTabungan Bebas memberikan cashback 10% untuk belanja di supermarket, mengisi bahan bakar di SPBU, menggunakan transportasi online serta berbelanja kebutuhan di toko online mana saja setiap tanggal 20 dan 17 hingga April 2017.

Latte Factors ditemukan oleh seorang penulis finansial, pembicara motivasional, wirausaha, dan founder dari FinishRich.com, David Bach. Dalam ilustrasinya, kata ‘latte factors’ muncul karena kebiasaan masyarakat untuk membeli latte tiap pagi. **Research on Indonesians’ Latte Factor: Internal Research
9 dari 10 orang mengeluarkan lebih dari Rp. 900,000 untuk ”latte factor”.

Hasil riset dibagi menjadi dua kategori, lajang dan menikah. Bagi yang masih lajang, pengeluaran ”latte factor” terbesar adalah pembelian baju atau aksesoris sebesar 60%, diikuti dengan pembelian makanan dan minuman ringan ebesar 14%. Sedangkan bagi yang sudah menikah pengeluaran ”latte factor” terbesar sebanyak 56% ada pada pembelian pakaian dan aksesoris baik untuk dirinya maupun anggota keluarganya, dan 17% pada taksi atau transportasi online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro