Ilustrasi/Webmd
Relationship

Metode Parenting Pengaruhi Tingkat Perkawinan di Jepang

Nindya Aldila
Selasa, 14 Februari 2017 - 21:43
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa metode parenting akan berdampak pada jumlah orang yang menikah dan keinginan memiliki banyak anak.

Penelitian tersebut dipimpin oleh Nishimura Kazuo dari Universitas Kobe dan Yagi Tadashi dari Universitas Doshisha. 

Data tersebut didapat dari 10.000 responden. Studi tersebut mengidentifikasi tipe parenting atau pola asuh anak di Jepang dan dampaknya terhadap kehidupan anak mereka.

Dalam penelitian tersebut, metode parenting dibagi menjadi beberapa kategori, yaitu suportif, ketat, toleran, acuh, dan kasar. Baik dari pihak ayah ataupun ibu, pendekatan suportif menjadi metode yang nilainya paling tinggi untuk tingkat kebahagiaan keluarga dan prestasi bagi anak.

Penelitian tersebut menemukan bahwa anak yang diasuh dengan metode suportif cenderung memiliki pandangan terhadapa ayah dan ibunya sebagai orang tua yang ideal. Sementara, anak yang mendapat perlakuan kasar dari orang tuanya tidak berpandangan bahwa orang tuanya merupakan contoh positif untuk dijadikan sebagai orang tua maupun pasangan hidup.

Minat menikah ditemukan jauh lebih tinggi pada orang di mana pasangannya merupakan representasi dari contoh ayah dan ibunya. Kelompok ini juga menginginkan lebih banyak anak.

"Orang dengan perilaku suportif kemungkinan besar melihat orang tuanya sebagai role model mereka. Penemuan kami menunjukkan bahwa sikap tersebut dihubungkan dengan tingginya jumlah orang yang menikah dan keinginan memiliki banyak anak," ujar Nishimura, dikutip dari Sciencedaily, Selasa (14/2/2017).

Dia mengkategorikan beberapa metode mengasuh anak atau parenting dengan beberapa kecenderungan sifat yang biasanya mengikuti.

Orang tua yang suportif akan diikuti dengan perilaku demokratis yang tinggi, kepercayaan yang tinggi, lebih memerhatikan anak dan banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga.

Orang tua yang keras dan menerapkan peraturan yang ketat cenderung tidak memberikan kebebasan, tidak sepenuhnya percaya kepada anak, sangat memerhatikan anak, dan memiliki banyak peraturan.

Orang tua dengan sikap toleran akan memiliki kepercayaan yang cukup tinggi kepada anaknya, tidak selalu memberikan peraturan yang ketat, dan cukup banyak memiliki waktu bersama keluarga.

Sementara, bagi orang tua yang cuek atau acuh cenderung tidak memerhatikan anak, sangat bebas, tidak banyak waktu dihabiskan bersama anak, dan tidak banyak mengatur.

Adapun bagi orang tua yang memiliki sifat kasar, biasanya tidak memerhatikan anak, tingkat demokratisnya rendah, tidak percaya pada anak, dan memiliki aturan yang ketat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro