Kanker payudara/hindustantimes.com
Fashion

Sering Cat Rambut & Pakai Kontrasepsi Berisiko Picu Kanker Payudara

Ropesta Sitorus
Sabtu, 11 Maret 2017 - 16:27
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Kalangan perempuan perlu berhati-hati dalam ikut tren mewarnai rambut sebab hasil penelitian menunjukkan aktivitas tersebut dapat memicu potensi terjadinya kanker payudara.

Sanna Heikkinen, peneliti dari Universitas Helsinki di Finlandia dan Finnish Cancer Registry dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor, meneliti  dampak penggunaan alat kontrasepsi spiral dan pewarna rambut dalam faktor risiko kanker payudara.

Data yang disurvei mencakup laporan pribadi 8.000 pasien kanker payudara dan 20.000 orang yang dalam pengawasan di Finland.

Studinya menunjukkan bahwa selain faktor risiko yang telah dikenal, yakni usia, riwayat keluarga, kegemukan, dan gaya hidup tak sehat, ternyata penggunaan alat kontrasepsi spiral dan warna rambut juga dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Dari temuan Heikkinen, wanita pasca-menopause yang menggunakan kontrasepsi spiral 52% lebih berisiko kanker payudara bila dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan.

Adapun, perempuan di bawah usia 50 tahun yang menggunakan alat kontrasepsi hormonal lainnya juga 32% berisiko kanker payudara dibandingkan dengan perempuan yang tidak menggunakan alat kontrasepsi hormonal.

Selain itu, ada juga potensi 23% peningkatan risiko kanker payudara bagi perempuan yang sering mengecat rambutnya.

Namun, studi tersebut masih memerlukan konfirmasi dari penelitian lanjutan yang lebih spesifik pada penggunaan alat kontrasepsi spiral dan pengecatan rambut dari populasi yang berbeda.

“Faktor terbesar dalam kanker payudara adalah peningkatan usia dan gaya hidup yang berisiko seperti usai yang terlalu  tua saat melahirkan anak pertama, konsumsi alcohol yang tinggi dan gaya hidup yang pasif,” kata Heikkinen seperti dilansir Sciencedaily, Sabtu (11/3/2017).

Selain itu, dalam penelitiannya Heikkinen juga  menyatakan wanita yang menjalani pemeriksaan payudara mamografi oportunistik juga memiliki risiko tinggi terpapar kanker payudara. Sebanyak 60% dari peserta mengungkapkan telah menjalani pemeriksaan mamografi sebelum berusia 50 tahun.

“Perempuan harus lebih mendapat informasi mengenai efek samping mamografi  seperti akumulasi beban radiasi dan konsekuensinya baik positif maupun negatif,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ropesta Sitorus
Editor : Rustam Agus
Sumber : Sciencedaily
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro