Dian Sastrowardoyo/Antara
Entertainment

Mendapat Peran Kartini, Dian Sastro Kesulitan Dialog Aksen Jawa

Azizah Nur Alfi
Minggu, 12 Maret 2017 - 06:41
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Film Kartini akan tayang di bioskop mulai 20 April 2017. Sejumlah pemeran ternama terlibat dalam film biopik ini, seperti Dian Sastrowardoyo, Adinia Wirasti, dan Denny Sumargo.

Seperti diketahui, Kartini lahir di Jepara pada 21 April 1879, dan wafat di Rembang. Sebagai perempuan yang menghabiskan seluruh hidupnya di tanah Jawa, dalam kesehariannya Kartini hidup dengan aturan tradisi Jawa yang ketat, termasuk dalam bertutur kata.

Bahasa pertama sekaligus bahasa ibu untuk Kartini adalah bahasa Jawa tradisional, sedangkan bahasa lain yang dikuasai Kartini adalah bahasa Belanda yang dia pelajarinya di bangku sekolah.

Berbahasa Jawa dengan segala unggah-ungguh atau tingkatan tata krama bahasa ini menjadi tantangan tersendiri bagi para pemain Kartini.

Sebagai pemeran Kartini, Dian Sastrowardoyo, mengakui bahwa berbicara dalam bahasa Jawa sesuai dengan era Kartini bukanlah hal yang mudah. “Ini bukan sekedar bunyi atau mengucapkan dialog di skenario dengan aksen Jawa. Tetapi saat saya deliver setiap kata, I have to mean every word. Jadi bisa dibilang live and breathe dan berpikir juga dalam bahasa Jawa," imbuhnya seperti dikutip sama keterangan resmi.

Hal ini juga disetujui oleh Adinia Wirasti yang berperan sebagaj Sulastri, kakak tiri Kartini. Menurutnya, berdialog dengan aksen Jawa bukanlah hal muda. Baginya, aksen Jawa tidak bisa dibuat-buat.

"Njawani itu dari dalam, jadi kalau sudah dari dalam otomatis medoknya keluar, otomatis cengkoknya keluar. Harus mengerti esensi menjadi Jawa itu apa, cara berjalan orang jawa itu apa. Bilang iya seperti orang Jawa dan bilang enggak seperti orang Jawa itu beda dengan orang Sumatera yang bilang iya atau enggak. Itu yang harus dimengerti," imbuhnya.

Sementara bagi Denny Sumargo, yang berperan sebagai kakak tertua Kartini, Slamet Sosroningrat, menilai berperan dalam bahasa Jawa menjadi tantangan tersendiri baginya. Selama proses syuting dirinya mengalami banyak kesulitan.
"Pertama karena saya bukan orang Jawa. Saya orang Makassar Padang dan saya harus memerankan anak tertua dengan tradisinya yang sangat kuat. Bahasa Jawa yang diucapkan pun bukan main-main," katanya.

Selama menjalani proses pengambilan gambar selama beberapa minggu, Denny menyadari bahwa Jawa memiliki hal yang sangat istimewa. "Nilai dari sejarahnya sangat memperngaruhi pembentukan bangsa ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro