Kebaya Puteri Solo./.Bisnis-Duwi Setiya Ariyanti
Fashion

Kecemasan Desainer terhadap Modifikasi Kebaya

Nindya Aldila
Selasa, 21 Maret 2017 - 19:49
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Modifikasi terhadap aliran fesyen selalu terjadi menunjukkan sisi dinamis industri mode. Baju tradisional yang menjadi kebanggaan bangsa Indonesia digarap oleh para pelaku bisnis kekinian untuk disulap menjadi produk yang lebih gaya, praktis, dan ekonomis sehingga cocok untuk selera anak muda.

Namun, hal itu sempat membuat cemas Musa Widyatmodjo, salah satu desainer yang menaruh perhatian besar terhadap baju kedaerahan. Musa cenderung saklek soal kebaya yang menurutnya memiliki pakem yang telah diciptakan oleh para leluhur sehingga harus dipatuhi.

Buatnya, kebaya harus memenuhi tatanan, yakni dengan bukaan di depan dengan paduan kain tradisional semata kaki sebagai bawahannya, sanggul yang diikat ke atas, dan berselop.

Melihat perbandingan pakem tersebut, dia menyebut kebaya saat ini sudah kebablasan. Untuk memperjelas posisi kebaya, perlu adanya semacam konvensi yang dihadiri berbagai pihak untuk merumuskan ciri kebaya nasional sehingga warisan budaya dari leluhur tidak hilang.

“Ada kebaya daerah atau tradisional, kebaya adat, kemudian kebaya nasional. Ini yang mau kita perjuangkan kalau kita mau bilang kebaya punya Indonesia. Harus jelas kebaya yang mana. Di Korea, Jepang, dan India bisa terjaga. Kalau di sini kita tergulung oleh modernisasi,” katanya dalam acara 1.000 Wanita Berkebaya, pekan lalu.

Dengan begitu, akan ada perbedaan jelas dalam pengaplikasian kebaya untuk acara yang mengandung unsur adat agar tetap memakai kebaya sesuai pakemnya, dan momen ketika kebaya bisa dimodifikasi sedemikian rupa untuk tujuan komersialisasi.

Dengan adanya perbedaan ini, sejarahwan Edi Sedyawati justru berpikiran sudah saatnya kebaya dibudayakan dengan cara-cara kontemporer agar bisa lebih mudah diterima oleh anak muda. Layaknya musik, kebaya harus bisa hadir di setiap elemen kehidupan masyarakat.

Melihat dari perjalanan sejarahnya, awalnya, kebaya tidak dimanfaatkan sebagai penutup bagian tubuh. Masuknya ajaran Islam, telah mengubah cara wanita berpakaian, maka sebenarnya penggunaan kebaya sudah sangat universal di mata perempuan berhijab sekalipun.

Edi mengatakan banyak potret wanita masa penjajahan, khususnya dari wanita Jawa yang telah mengenakan atasan berlengan panjang dan kancing dibagian depan, beberapa di antaranya menggunakan aksen bordir di bagian tepinya dan kerahnya.

Sosok yang paling terkenal yang terbukti konsisten mengenakannya adalah R. A Kartini dan para pemuka pergerakan wanita juga mengenakan kain kebaya dengan dominasi warna putih.

“Hipotesisnya bahwa gagasan bermodel kebaya muncul dari blus wanita barat karena yang lebih lazim bagi wanita Jawa adalah kemben yang dilingkarkan pada dada dengan bahu terbuka. Selain itu, kebaya juga terlihat dari sejumlah tari tradisional,” jelasnya.

Prinsip busana dengan setelan atasan dan kain sebagai bawahan sebetulnya ada pada berbagai suku bangsa di Indonesia, tetapi masing-masing punya pola hiasan dan teknik pembuatan yang berbeda. Buktinya baju bodo dan baju kurung yang sering dipadukan dengan batik dan tenun.

Oleh karena itu, yang justru menjadi fokus perhatiannya adalah jangan sampai orang-orang memperjuangkan kebaya semata, tetapi melupakan baju tradisional lainnya.

“Justru ini awal untuk membuka cakrawala budaya Indonesia. Seperti halnya lagu kebangsaan, jangan sampai musik daerah tidak diakui,” katanya.

Sementara itu, Tuti N. Roosdiono yang merupakan salah satu anggota Komisi I DPR yang juga dikenal sebagai tokoh budayawan mengatakan bahwa penggunaan kebaya oleh wanita Indonesia harus ditingkatkan terutama dalam acara kenegaraan sebagai langkah promosi dan memperkuat identitas bangsa.

“Hanya orang muda berpikir memakai kebaya itu so much effort karena harus pakai stagen dan lainnya. Anak muda maunya sekarang praktis. Saya selalu bawa kain kalau tugas ke luar negeri, paling sedikit tiga,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro