Ilustrasi-Para pemeran film Ada Apa Dengan Cinta 2/Bisnis.com-Deliana Pradhita Sari
Entertainment

Indonesia Pasar Film Majemuk, Ini Kekurangannya

Dika Irawan
Jumat, 14 April 2017 - 15:34
Bagikan

 Bisnis.com, JAKARTA - Sutradara Joko Anwar mengatakan Indonesia adalah pasar untuk film yang sangat majemuk. Namun salah satu kesulitannya dengan pasar yang majemuk adalah pemasarannya. Sehingga, film-film bercerita lokal dianggap sulit diterima secara menyeluruh oleh penonton.

"Jangankan beda pulau, satu pulau saja sudah berbeda-beda suku-sukunya sehingga ketika ditampilkan satu cerita lokal, belum tentu masyarakat yang lainnya tertarik," katanya, Jumat (14/4/2017).

Dia mengatakan, sampai sekarang memang kendala dari bisnis film adalah marketing. Menurut dia hingga kini pihak-pihak perfilman belum memiliki marketing modal yang sesuai untuk menjangkau pasar yang majemuk tersebut. Akibatnya, film-film yang laris di pasaran nasional dapat dipastikan adalah film-film yang berasal dari cerita-cerita novel, serial televisi, dan sebagainya.

"Cerita-cerita yang semua masyarakat Indonesia memahaminya."

Untuk mengatasi hal itu, Joko menuturkan salah satu strategi untuk memajukan film Indonesia saat ini adalah dengan pendekatan desentralisasi. Maksudnya industri-industri film di daerah dikembangkan. Contohnya sekarang sudah mulai terlihat seperti di Makassar, Jogjakarta, dan Lampung.

"Sineas-sineas di kota tersebut mulai berhasil membuat film-film bernafaskan lokal. Film-film tersebut kemudian banyak dilirik oleh masyarakat setempat."

Hal tersebut sudah terbukti, film-film yang memanfaatkan potensi-potensi daerah seperti kru maupun investasi justru berhasil di wilayahnya sendiri. Jadi dengan mengangkat kisah-kisah lokal tersebut dapat membantu meningkatkan antusiasme masyarakat. Dengan demikian untuk memajukan film Indonesia tidak bisa dilakukan dengan pendekatan Jakarta centris.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro