Ilustrasi/Little Hearts/Gentle Parenting Resources
Health

Lima Tips Mengasuh Anak untuk Ibu yang Bekerja

Nindya Aldila
Minggu, 7 Mei 2017 - 01:52
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Siapa tidak ingin menjadi orang tua yang bisa menjadi panutan. Namun, banyaknya teori tentang parenting ternyata tidak lantas membuat praktiknya mudah. Banyak orang tua terjebak dengan model parenting yang masih satu arah sehingga anak cenderung tidak senang dengan orang tua.

Penulis buku Siapa Bilang Ibu bekerja Tidak Bisa Mendidik Anak Dengan Baik, Melly Kiong membagikan lima resep mindful parenting yang mengacu pada kesadaran orang tua dalam mengasuh yang mengacu pada konsep yang berkesadaran, elin dari pikiran, ucapan dan perilaku yang kurang pantas. Orang tua yang memiliki kesadaran dalam mengasuh putra putrinya agar menjadi pribadi-pribadi yang unggul.

Pertama, mendengarkan. Tidak hanya sekedar mendengar, tetapi mendengar dengan penuh perhatian dan berbicara penuh empati. Melihat mata anak, mendengarkan intonasinya, kenali perasaannya, dan hadirkan diri bersama anak kita.

“Banyak orang tua yang keliru menganggap anaknya sudah besar sehingga dia bisa menyelesaikannya sendiri. Saya menemukan banyak anak yang menganggap bahwa dirinya tidak suka berbicara dengan orang tuanya. Ini menyedihkan,” katanya.

Kedua, tidak menghakimi. Jangan membombardir anak dengan ucapan-ucapan yang bisa menciutkan kepercayaan diri anak. Gunaka kata-kata yang lebih positif dan lebih kreatif untuk memberikan dorongan kepada anak.

Menurutnya, dengan pelabelan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anaknya hanya akan membuat anak-anak menjadi menjadi seperti apa yang diucapkan oleh orang tuanya tadi.

“Misalnya, kalau orang tua suka sekali bilang anaknya lelet, meski itu tidak benar, lama-kelamaan anak-anak menggaggapnya benar,” ujarnya.

Ketiga, pengendalian emosi diri. Dengan marah atau membentak suatu masalah tidak akan pernah bisa selesai. Kembali ke poin pertama dan kedua, dengan mempraktikkan dua hal tersebut, orang tua sebaiknya fokus pada solusi penyelesaian masalahnya, bukan meluaplan emosinya.

Keempat, adil dan bijaksana. Orang tua harus memberikan apa yang dibutuhkan oleh anak, bukan hanya sekedar yang diinginkan anak. Dengan adanya gadget saat ini, banyak orang tua yang memberikan gadget kepada anaknya hanya karena agar anaknya diam dan tidak rewel.

Namun, perlu dipahami bahwa anak-anak sebetulnya belum membutuhkannya. Buatlah alasan-alasan atau alihkan anak pada hal lain yang bisa membuatnya melupakan gadget. Tunggu hingga sampai agak dewasa, berikan gadget dengan menetapkan aturan.

Kelima, welas asih. Artinya, menanamkan rasa empati dan penuh kasih sayang kepada anak. Banyaknya perselisihan antar kelompok yang terjadi saat ini menjadi bukti bahwa banyak anak yang tidka diajarkan dengan rasa kasih sayang yang optimal. Berikan contoh-contoh dengan cerita binatang atau menerapkan bulan kebaikan bisa menjadi kebiasaan positif yang bisa menanamkan rasa empati kepada anak. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro