Makanan kemasan/Istimewa
Health

7 Alasan Mengurangi Konsumsi Makanan Kemasan

JIBI
Senin, 29 Mei 2017 - 04:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Makanan dalam kemasan memang praktis, apalagi sekarang ini kita semakin malas direpotkan dengan urusan membeli bahan makanan mentah dan memasaknya. Sayangnya, label di kemasan jarang diperhatikan, bahkan sering tak peduli dengan bahan bakunya.

India Times memberi tujuh alasan kenapa kita harus mengurangi makanan kemasan dan memilih makanan yang lebih sehat.

1. Tinggi gula
Makanan kemasan mengandung gula yang tinggi yang berbahaya bagi metabolisme, juga bisa menyebabkan diabetes, kolesterol tinggi, penyakit jantung, obesitas, dan kerusakan gigi.

2. Mengandung lemak trans
Makanan kemasan juga mengandung lemak trans dalam bentuk minyak hydrogenated. Lemak trans adalah penyebab penyakit jantung, stroke, serangan jantung, dan sebisa mungkin harus dihindari.

3. Banyak zat tambahan
Zat tambahan selalu ada di makanan kemasan, mulai dari perisa, pewarna, dan penambah aroma. Bila terlalu banyak dikonsumsi, zat-zat tersebut berbahaya buat kesehatan.

4. Tak ada bahan alami
Tak ada bahan baku alami dalam makanan kemasan, semuanya buatan.

5. Tinggi karbohidrat
Roti yang kita beli di swalayan mengandung karbohidrat tinggi sehingga bisa menaikkan kadar insulin dan gula darah serta menyebabkan masalah jantung.

6. Mengandung bakteri berbahaya
Salad kemasan yang praktis dan siap santap dengan mudah kita dapatkan di berbagai swalayan. Waspadalah, ada banyak bakteri berbahaya di dalamnya dan bisa menyebabkan sakit perut atau diare.

7. Rendah serat
Serat hanya bisa didapat dari makanan bersumber nabati. Makanan kemasan jarang yang berbahan dasar tumbuhan sehingga nyaris tak ada kandungan serat di dalamnya. Meski pada awalnya ada bahan yang mengandung serat, pada akhirnya serat tersebut hilang ketika makanan diolah.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro