Cincin pending koleksi Nusa/Mia Chitra Dinisari
Fashion

Modernisasi Pending lewat Koleksi Nusa Sentuhan Artistik Samuel Wattimena

Mia Chitra Dinisari
Minggu, 4 Juni 2017 - 12:03
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pertama kali melihat koleksi perhiasan hasil "perkawinan" desainer kawakan Sammuel Wattimena dengan produsen perhiasan lokal The Palace,  tiba-tiba ingatan saya kembali pada puluhan tahun silam. 

Samar saya ingat kali pertama melihat perhiasan ini ketika saya menjadi among tamu cilik dalam hajatan khitanan kakak tertua saya. Waktu itu,  saya dan kakak serta adik perempuan saya didandani dengan pakaian tradisional.  Nah saat itulah saya ingat memakai kalung berbentuk persis sama dengan pending yang diperkenalkan Samuel Wattimena ini. 

Saat itu saya tentu saja tidak paham jenis perhiasan apa yang saya pakai,  bahkan jenis pakaian adatnyapun saya lupa.  Yang pasti modelnya seperti baju kurung khas Sumateta tapi entah kenapa perhiasan yang saya pakai menyerupai pending ini.  

Sayangnya,  foto yang sempat diabadikan ketika saya memakai pakaian itu bersama dengan almarhum kakek saya raib entah kemana. 

Karena nostalgia itu juga saya jadi tertarik dengan apa pending ini.  Untungnya,  dalam peluncuran perhiasan seri Nusa yang terinspirasi dari perhiasan pending ini,  cukup memberikan pemaparan yang bikin saya jadi lebih tahu apa dan sejarah pending. 

Pending (buckle) adalah bagian dari perhiasan tubuh yang berupa ikat pinggang.

Menurut sejarah Pending dibawa pedagang China ke Indonesia sebagai bagian dari barang budaya pelengkap busana pada masyarakat peranakan di Sumatra dan Jawa.

Modernisasi Pending lewat Koleksi Nusa Sentuhan Artistik Samuel Wattimena

Pending dipesan dari China karena dibutuhkan sebagai salah satu perhiasan pakaian pengantin atau upacara besar lainnya pada masyarakat Peranakan.

Berbaurnya masyarakat peranakan, yang merupakan keturunan Tionghoa pendatang dengan penduduk setempat, mendorong pembuatan pending pada tukang atau pengerajin emas dan perak setempat.

Pembuatan pending dan ikat pinggang pada tukang dan pengerajin lokal membuat motif pending mengandung konten lokal, seperti pending Aceh yang terkenal dengan motif burung dan daun daun sulur.

Bentuk pending umumnya oval atau persegi panjang dengan sudut yang bulat. Hal ini berkait dengan filosofi masyarakat Peranakan yang berharap di pengantin memiliki rejeki, kesehatan dan kewibawaan yang terus berputar tidak ada habisnya.

Bunga, daun daun merupakan hiasan tambahan yang memiliki nilai keindahan serta filosofi hubungan yang tidak ada putusnya.

Terkadang ditambah hewan hewan mitologi yang umumnya bermakna kesejahteraan, kerukunan, kebahagiaan, keagungan dan sebagainya.

Kadang Pending memiliki disain bulat ditengah yang biasanya berisi mutu menikam, permata, berlian atau intan
Bulatan ditengah itu sebenarnya perlambangan bunga lotus (teratai) yang bulat yang merupakan pengaruh agama Budha, yang melambangkan keabadian

Pada masyarakat Peranakan bulatan itu merupakan lambang uang kepeng yang bulat bermakna agar si pengantin memliki rejeki yang tidak ada putusnya.

Modernisasi Pending lewat Koleksi Nusa Sentuhan Artistik Samuel Wattimena

 Indonesia memiliki keragaman budaya yang merupakan bagian dari identitas bangsa kita, salah satunya tercermin pada perhiasan tradisional yang umum menjadi bagian dari acara kebudayaan, adat maupun perayaan. Sebagai wujud kecintaan The Palace Jeweler terhadap budaya Indonesia, The Palace Jeweler berkolaborasi dengan perancang busana Samuel Wattimena meluncurkan seri perhiasan yang terinspirasi dari perhiasan tradisional Indonesia.

Koleksi pertama yang akan diperkenalkan adalah Seri Nusa yang terinspirasi oleh perhiasan tradisional Pending yang lazim dipergunakan pada saat pesta dan perayaan terutama di wilayah Indonesia Barat. Koleksi terbaru ini akan mengusung lebih dari 20 perhiasan anting-anting, gelang, kalung dan bros terbuat dari emas dan berlian yang dapat dipergunakan sehari-hari maupun pada acara khusus.

Amelia Santoso – Vice President Marketing PT. Central Mega Kencana menjelaskan The Palace Jeweler memiliki kepedulian tinggi pada nilai budaya dan kebangsaan Indonesia, terutama dalam melestarikan perhiasan nusantara.

"Bersama Samuel Wattimena, kami meluncurkan Koleksi Perhiasan Seri Nusa untuk mengangkat perhiasan nasional dalam kehidupan masyarakat. Kami yakin Seri Nusa dapat menginspirasi masyarakat Indonesia untuk kembali mengenal dan mengenakan perhiasan dan budaya asli Indonesia.” tulisnya

Samuel Wattimena – Perancang Busana Senior yang memiliki kepedulian terhadap budaya nusantara, memberikan penjelasan bahwa budaya Indonesia yang begitu kaya selalu menjadi ketertarikan utama saya dalam berkarya, oleh karena itu saya menyambut baik dukungan The Palace Jeweler terhadap perhiasan khas Indonesia yang diwujudkan dalam bentuk Seri Nusa.

"Dalam Seri Nusa yang terinspirasi dari siluet Pending, kami berkeinginan agar masyarakat dapat merasakan secara langsung keindahan budaya Indonesia melalui perhiasan. Kami harap, nilai budaya yang diusung koleksi ini dapat menginspirasi masyarakat untuk menggunakan perhiasan lokal dengan bangga dalam melengkapi busana sehari-harinya.” tuturnya

Notty J Mahdi – Antropolog Forum Kajian Antropologi Indonesia, menjelaskan lebih lanjut.  "Secara tradisional, perhiasan Pending merupakan perhiasan yang dipergunakan pada saat perayaan pernikahan maupun pesta lainnya untuk menambah kecantikan dan keindahan busana pemakainya. Bentuk pending umumnya oval atau persegi panjang dengan sudut yang bulat untuk merepresentasikan harapan bagi pemakai untuk selalu memiliki rejeki berlebih, kesehatan dan kewibawaan yang terus berputar tidak ada habisnya," paparnya

Pola bunga, dedaunan dan kadang kala ilustrasi hewan mitologi merupakan tambahan yang merepresentasikan hubungan yang tidak ada putusnya, kesejahteraan, kerukunan, kebahagiaan dan keagungan. Dengan adanya makna mendalam pada perhiasan lokal yang kini diadaptasi secara modern, kami rasa masyarakat tidak hanya mendapatkan penambahan keindahan tetapi juga mendapatkan semangat dari perhiasan tersebut.

Modernisasi Pending lewat Koleksi Nusa Sentuhan Artistik Samuel Wattimena

Samuel Wattimena menambahkan “Desain-desain perhiasan pada Seri Nusa yang mengusung siluet Pending dapat dipergunakan pada berbagai acara dan kegiatan. Terdapat desain yang lebih mewah dan terperinci untuk pemakaian pada saat pesta dan perayaan, namun juga terdapat desain yang lebih sederhana dan halus untuk pemakaian sehari-hari. Seri Nusa dirancang sedemikian rupa agar dapat dipergunakan dengan baju tradisional Indonesia seperti kain dan kebaya dan juga dapat dipadukan dengan busana modern santai, busana kantor dan busana sehari-hari.”

Jelita Setifa – General Manager The Palace Jeweler mengatakan “Kami bangga dapat meluncurkan Seri Nusa bersama dengan Samuel Wattimena, perancang busana yang selalu berakar pada budaya lokal Indonesia dan telah diakui secara nasional dan internasional. Pada Seri Nusa yang mengusung lebih dari 20 model perhisasan, kami menggunakan kualitas terbaik dengan kadar emas yang tepat dan pilihan berlian yang berkualitas tinggi dan terlengkap. Kami harap pemakai Seri Nusa tidak hanya melengkapi busana mereka dengan perhiasan yang indah, namun juga dapat merasakan esensi kebudayaan Indonesia yang kaya dan menawan.”

Maudy Koesnaedi – Aktris dan Penggiat Budaya Indonesia, mengatakan“ Saya menyambut dengan antusias perhiasan-perhiasan modern yang mengusung esensi dan budaya lokal Indonesia. Seri Nusa dari The Palace dan Samuel Wattimena merupakan bentuk perhiasan yang dapat saya pergunakan dalam menghadiri berbagai acara serta mudah dipadupadankan dengan berbagai busana, dari yang bernuansa tradisional sampai yang modern. Sentuhan Indonesia yang begitu bermakna dapat melengkapi busana secara menyeluruh dan juga menjadi bentuk identitas Indonesia kita. Saya harap masyarakat juga dapat mempergunakan Seri Nusa ini pada kegiatan sehari-harinya dan menunjukan kecintaan dan kebanggaan pada budaya dan kekayaan lokal.”

Koleksi Perhiasan Seri Nusa dapat dipesan secara khusus mulai dari sekarang ke outlet The Palace Jeweler. Seri Nusa akan tersedia di 12 toko The Palace Jeweler di Indonesia dan juga didistribusikan di lebih dari 50 outlet Frank&Co, Mondial dan Miss Mondial mulai dari bulan Agustus 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro