Bisnis.com, JAKARTA -- Setelah Art Jog 2017, selanjutnya akan berlangsung Art Jakarta 2017 dan Jakarta Art Stage 2017 pada Juli dan Agustus mendatang. Di tengah mengendurnya pasar, gelaran art fair tersebut seakan memberi angin segar bagi para pencinta maupun pelaku seni di Tanah Air.
Ketua Asosiasi Galeri Senirupa Indonesia (AGSI) Edwin Rahardjo tak menafikan bahwa gelaran-gelaran art fair tersebut diperlukan bagi galeri-galeri di Indonesia. Baginya, galeri seni tidak dapat berdiam diri menunggu pembeli. Namun pula perlu aktif ikut gelaran-gelaran tersebut di dalam dan luar negeri.
“Kami harapkan [dengan adanya art fair] dapat berinteraksi dengan publik sendiri maupun publik dari luar,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (10/7/2017).
| Baca Juga Kena Bencana Alam, Bebas PBB |
|---|
Pemilik Edwin Gallery’s itu menambahkan kehadiran art fair dapat membantu galeri dalam penjualan karya-karya seni. Alasannya pada gelaran art fair hadir para pemburu karya seni. Terlebih, imbuhnya, art fair merupakan acara besar, sehingga orang dari berbagai wilayah akan berusaha menjangkau tempat tersebut.
“Saya pikir begini orang kalau ke pameran agak sedikit males karena macet di jalan. Namun, jika art fair besar mereka pasti sempatkan untuk hadir,” ujarnya.
Lebih lanjut Edwin menuturkan, kolektor seni memiliki kecenderungan yang sama di berbagai negara. Mereka, imbuhnya, akan terlebih dahulu mengoleksi seniman-seniman dari negaranya. Jika kolektor tersebut sudah meiliki reputasi besar, maka koleksinya akan naik ke level dunia.
“Mereka akan senang buru seniman blue chip [seniman besar dunia],” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
