Thomas Dai, 33, kartunis dan pelukis yang menjadi salah satu memberAna Taban/Reuters
Fashion

Ketika Seni Digunakan untuk Meredam Konflik di Sudan Selatan

Dika Irawan
Rabu, 19 Juli 2017 - 09:35
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA -- Seni adalah cara yang efektif untuk mengajarkan kedamaian. Itulah yang menginspirasi aktivis Sudan Selatan. Mereka menggunakan musik, puisi, teater, komedi, dansa, dan fesyen untuk mengajarkan tolerani di negara termuda yang porak-poranda akibat perang saudara.

Sudan Selatan meraih kemerdekaannya dari Sudan pada 2011. Tetapi perang saudara pecah di negara tersebut pada 2013, setelah Presiden Salva Kiir mendepak wakilnya Riek Mahar. Kemudian pendukung kedua belah pihak banyak yang berada di luar negeri lantaran konflik tersebut. Mereka membawa permusuhan itu ke internet, lewat sosial media Facebook dan Twitter mereka saling meneberkan ujaran kebencian.

Sekelompok musisi mudia, desainer fesyen, dan penyair menggunakan seni dan budaya untuk meminta kedamaian di Tanah Air mereka. Mereka menggunakan nama Ana Taban yang berarti Saya Lelah dalam bahasa arab untuk gerakannya itu.

"Saya berharap untuk pelayanan institusi yang lebih baik, peluang untuk generasi muda, sebuah negara di mana saya tidak perlu berasal dari suku tertentu," ujar Ayak Chol Deng, ahli epidemiologi sekaligus juru bicara kelompok tersebut seperti dikutip dari Reuters, Rabu (19/7/2017).

Secara reguler kelompok itu menggelar pertunjukan di sekitar Ibu Kota Juba dan di kota-kota lain. Di dalam pertunjukan tersebut mereka menyerukan perdamaian dan edukasi kepada warga tentang perlunya resolusi konflik yang telah merengut ribuan jiwa.

Meen Mabior Meen, seorang musisi rap dan pendiri Ana Taban mengatakan, gerakan ini merupakan platform untuk generasi muda menangkis isu-isu yang dapat mengubah negara.

Aspirasi yang begitu kuat juga telah mendorong orang-orang Sudan Selatan di luar negeri terlibat dalam kelompok tersebut. Di sosial media mereka menyebarkan tagar #Anataban untuk dapat memainkan peran dalam mendorong perdamaian.

Anggota Ana Taban tidak membatasi diri pada pertunjukan teater. Tetapi berbagai macam bidang seni. Seperti yang diperlihatkan salah satu anggota kelompok tersebut yang membuat mural pesan perdamaian di dinding-dinding kota di Juba.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dika Irawan
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro