Calon peserta BPJS Kesehatan antre menunggu penyelesaian adminitrasi di kantor BPJS Lhokseumawe, Aceh, Senin (15/5)./Antara-Rahmad
Health

Pasien BPJS : Pak Jokowi, Tolong Bantu Kami Pak...

MG Noviarizal Fernandez
Kamis, 12 Oktober 2017 - 13:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Satu lagi pasien miskin asal Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) harus mengalami nasib kurang beruntung saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Harapan Kita Jakarta.

Pasien atas nama Selfince Boboy, istri dari Dominggus Lima yang pekerjaan sehari-hari adalah seorang sopir truk di Kupang, sudah 5 hari ini berada di rumah sakit Jantung Harapan Kita Jakarta. Suami selfince kesulitan mencari bantuan untuk biaya pengobatan istri yang terkena serangan jantung.

"Istri saya datang ke sini untuk kunjungi anak di Tangerang. Tiba-tiba ada kejadian begini, kami bawa ke rumah sakit dan dirujuk ke sini [RS Harapan Kita ]. Kami tidak persiapan apa-apa, sehingga di sini disuruh bayar pribadi, " ujar Dominggus, Kamis (12/10/2017).

Selvince yang terkena serangan jantung, masuk melalui ICU RS Harapan Kita. Karena kesulitan biaya, pihak rumah sakit memberi kesempatan 3 hari kepada keluarga untuk mengurus BPJS di Kupang agar bisa ditanggung BPJS. Namun, setelah mendapatkan nomor kartu BPJS yang dilengkapi surat keterangan miskin dari Dinas Sosial Kota Kupang, pihak BPJS tetap tidak bisa menanggung biaya rumah sakit.

"Kami disuruh urus BPJS. Sekarang sudah ada nomor kartu, tapi katanya tidak aktif. Pihak BPJS Kupang minta kami urus surat keterangan miskin. Sudah urus, tapi tetap tidak bisa," ujar Dominggus.

Kesulitan biaya, Dominggus meminta dokter untuk tidak melakukan tindakan besar yang makin menyulitkan.

"Dokternya sangat baik, merawat istri saya dengan baik. Saya minta supaya jangan dulu pemasangan cincin. Dokternya mau membantu," lanjutnya.

Dirut BPJS

Egi Suni, kerabat pasien mengatakan, dia telah menghubungi Direktur Utama BPJS Fahmi Idris yang kemudian mengaku akan meminta kepala cabang BPJS Kupang untuk membantu keluarga Selfince. Namun, hingga Kamis pagi, pihak BPJS belum juga menghubungi kelurga untuk memberi solusi.

"Saya minta kepala cabang menghubungi Pak, akan kita optimal sesuai ketentuan," ujarnya mengutip perkataan Fahmi Idris.

Sebelum ke Jakarta, Dominggus bersama istrinya sebetulnya sudah mengurus kartu BPJS. Namun uang yang dititipkan melalui seorang perawat di Kupang, kesulitan melakukan pembayararan.

"Kami sudah kasih uang untuk bayar BPJS dari 2 bulan lalu. Tapi, ibu perawat yang bantu bayar itu katanya sistem online selalu error. Mau bagimana lagi, " ungkap Dominggus.

Hingga Rabu (11/10/2017), pihak rumah sakit menyampaikan kepada keluarga, biaya yang harus dibayar sudah mencapai Rp 19 juta. Biaya tersebut akan terus bertambah seiring masih dirawatnya Selfince Boboy. Keluarga berharap pemerintah memberi solusi atas kesulitan biaya yang sedang dihadapi Selfince.

"Pak Jokowi, tolong bantu kami Pak. Kartu Sehat dari Bapak Jokowi harusnya bisa kami pakai Pak, " pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro