Bisnis.com, DALLAS – Untuk pertama kalinya di Amerika Serikat, seorang perempuan dengan transplantasi uterus melahirkan di rumah sakit di Dallas.
Hal ini diutarakan oleh juru bicara Baylor University Medical Center, Craig Civale. Wanita tersebut melahirkan bayi sehat. Sebelumnya, banyak wanita denga tranplantasi uterus melahirkan di Sahlgrenska University Hospital di Gothenburg, Sweden.
Dokter bedah Liza Johannesson mengatakan bahwa semua tim dokter yang ikut dalam proses persalinan tersebut menangis karena terharu saat bayi tersebut lahir.
Wanita tersebut mendapatkan donor uterus dari seorang perawat berumur 36 tahun yang sudah memiliki dua anak.
Program transplantasi rahim di Baylor telah berlangsung sejak tahun lalu. Ahli bedah di sana telah menyelesaikan delapan percobaan medis terhadap 10 transplantasi, menurut majalah Time. Dari delapan, tiga telah gagal, sementara satu kasus telah mengakibatkan wanita lain sedang hamil.
Dibutuhkan waktu lima jam untuk mengeluarkan rahim yang sehat dan lima jam lagi untuk menempatkannya pada wanita yang menerima donor.
Kelahiran pertama setelah transplantasi rahim terjadi pada September 2014 oleh seorang wanita berusia 35 tahun yang menerima rahim seorang wanita berusia 61 tahun.
Pencangkokan uterus percobaan pertama dilakukan di Amerika Serikat pada Februari 2016 di Klinik Cleveland di Ohio. Percobaan gagal akibat infeksi jamur yang diderita pendonor.
Bila seorang wanita memiliki rahim yang ditransplantasikan, fertilisasi in vitro adalah satu-satunya cara agar dia bisa hamil karena ovarium tidak terhubung dengan rahim yang ditransplantasikan.
“Banyak orang meremehkan dampak infertilitas terhadap kesejahteraan seseorang. Ini bisa berdampak besar,” kata Civale.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
