Produser Harvey Weinstein dituduh lakukan pelecehan terhadap aktris Hollywood /Istimewa
Entertainment

Catherine Deneuve Minta Maaf Atas Komentarnya Tentang Pelecehan Seksual di Hollywood

Ilman A. Sudarwan
Selasa, 16 Januari 2018 - 23:39
Bagikan

Bisnis.com, PARIS - Aktris Catherine Deneuve meminta maaf kepada para korban pelecehan seksual yang merasa tersinggung atas komentarnya dalam sebuah kolom di media Le Monde.

Dia menyebut mereka yang disebutkan menjadi korban pelecehan produser Harvey Weinstein sebagai kaum puritan. Meski meminta maaf kepada para korban, dirinya tetap berteguh dengan keberatannya terhadap kampanye #MeToo yang marak berlangsung belakangan ini.

Dilansir Reuters, Deneuve bersama 99 perempuan lainnya menandatangani kolom di media tersebut pada pekan lalu. Mereka menyebutkan bahwa kampanye #MeToo yang dilakukan jutaan perempuan melalui sosial media dengan membagikan pengalaman pelecehan seksual yang pernah dialami sebagai sebuah langkah yang terlalu jauh dan dipenuhi kebencian kepada laki-laki semata.

Dalam sebuah pernyataan yang dimuat koran Liberation, Senin (15/1/2018) waktu setempat, Deneuve menyatakan tetap mempertahankan sikapnya tersebut.

Namun, dirinya berusaha untuk menjauhkan diri dari komentar beberapa perempuan lainnya dalam kolom tersebut yang dinilai keterlaluan olehnya.

Secara khusus, tanpa menyebutkan namanya secara langsung,dia mengatakan bahwa komentar mantan penyiar radio Brigitte Lahaie yang menyebut perempuan bisa merasakan orgasme ketika diperkosa dalam sebuah acara debat di French TV sebagai hal yang sudah keterlaluan.

"Saya adalah perempuan yang penuh kebebasan dan akan selalu jadi seperti itu. Saya meminta maaf kepada para korban yang tersinggung atas kolom di Le Monde. Tetapi mengatakan bahwa perempuan bisa mengalami orgasme dalam sebuah acara televisi adalah hal yang lebih buruk dari pada meludahi para korban!" katanya.

Meski begitu, dia mengatakan sangat tidak menyukai pemberitaan dan iklim sensor yang ditawarkan oleh kampanye #MeToo yang dikenal dengan sebutan #balancetonporc atau adili pelaku pelecehan seksual.

"Seorang aktor bisa secara digital dihapus dari sebuah film, seorang sutradara terkenal dari New York bisa jadi mengundurkan diri karena meraba bokong seseorang 30 tahun lalu tanpa pengadilan apa pun. Saya tidak suka mentalitas seperti ini, semua berlaku secara umum hari ini," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno
Sumber : Reuters
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro